1. Lifestyle

Apa Saja yang Bisa Membuat Suatu Proyek Kickstarter Sukses?

Sebagian besar mempunyai kesamaan di sejumlah aspek

Sejak diluncurkan di tahun 2009, situs crowdfunding Kickstarter telah berjasa merealisasikan sejumlah produk inovatif dari berbagai kategori. Dalam kurun waktu 6 tahun tersebut, lebih dari 98 ribu proyek telah terpenuhi target pendanaannya, dan kita semua tahu bahwa dari situ bisa muncul produk yang fenomenal macam Pebble, yang merupakan pemicu panasnya kompetisi smartwatch di pasaran.

Namun terlepas dari kesuksesan puluhan ribu proyek tersebut, yang gagal pun juga banyak. Pada kenyataannya, jumlah proyek yang berhasil di Kickstarter tidak sampai 37 persen dari totalnya. Alhasil, kita pun jadi bertanya-tanya: apa yang bisa membuat suatu proyek crowdfunding sukses dan apa yang tidak.

Tim riset dari Today's Coaching menganalisa sekitar 205 ribu proyek Kickstarter – 77 ribu di antaranya sukses, sedangkan 128 ribu sisanya gagal. Tujuannya adalah memberikan wawasan terkait kesamaan aspek yang dimiliki berbagai macam proyek yang sukses memenuhi target pendanaannya.

Dari infografis pertama di atas, bisa kita lihat bahwa proyek yang paling banyak berhasil adalah yang hanya mencantumkan target sekitar $10.000. Menurut Today's Coaching, hal ini dapat menunjukkan sisi profesional dari sang penggagas proyek.

Target yang terlalu tinggi seringkali menjadi indikasi bahwa sang penggagas tidak paham betul tentang apa yang dilakukannya. Para backer rupanya banyak menimbang sisi realistis dari proyek-proyek yang ada. Kalau ternyata proyek yang digagas kurang menarik tapi menetapkan target yang tinggi, backer yang ingin terlibat pun hanya segelintir.

Selain target yang harus realistis, promosi melalui media sosial juga memegang peranan penting terkait sukses-tidaknya suatu proyek crowdfunding. Berdasarkan data yang dikumpulkan, proyek yang berhasil biasanya dibagikan 3,5 kali lebih sering daripada yang gagal.

Di infografis selanjutnya, bisa kita lihat proyek dari kategori apa saja yang paling banyak meraih kesuksesan. Rupanya yang masuk dalam kategori seni adalah yang paling besar persentase kesuksesannya. Kendati demikian, yang berhasil menggalang dana paling banyak masih termasuk dalam kategori teknologi, spesifiknya 3D printing, wearable, aksesori kamera dan gadget secara umum.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jumlah proyek yang gagal justru lebih banyak. Infografis di atas menunjukkan proyek dari kategori apa saja yang paling jarang berhasil.

Aplikasi adalah kategori yang paling sedikit menggapai sukses. Hal ini bisa jadi dikarenakan kompetisinya begitu sengit, dimana ada banyak sekali aplikasi berkualitas yang ditawarkan secara cuma-cuma. Kalau ada yang gratis dan bagus, mengapa para backer harus mengucurkan dana lebih?

Di sisi lain, yang masuk dalam kategori kerajinan macam alat tulis atau baju tenunan juga sangat jarang bisa berhasil. Produk-produk semacam ini tampaknya lebih cocok untuk dipasarkan langsung melalui situs macam Etsy atau malah Pinterest.

Terakhir, Today's Coaching juga memberikan infografis terkait negara mana saja yang paling royal dalam hal mendukung proyek crowdfunding di Kickstarter. Amerika Serikat adalah penyumbang yang terbesar, padahal tidak sedikit proyek yang menarik yang berasal dari negara-negara Eropa maupun Asia.

Pada akhirnya, kalau Anda tertarik untuk memulai proyek crowdfunding sendiri, aspek-aspek di atas bisa dijadikan pertimbangan guna menjamin keberhasilan atas proyek tersebut. Ide yang wah saja tidak cukup, tapi juga harus didampingi aspek realistis dan promosi yang gencar.

Sumber: Digital Trends dan Today's Coaching. Gambar header: Kickstarter via Shutterstock.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again