1. Startup

Aplikasi Logistik Tani Akan Diluncurkan untuk Data Komoditas Pangan yang Lebih Akurat

Data yang selama ini dirilis BPS kurang cukup valid, karena sering tidak sesuai kondisi lapangan

Guna meningkatkan akurasi seputar informasi di sektor pertanian dan pangan nasional, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan menghadirkan sebuah aplikasi bernama "Logistik Tani". Aplikasi ini akan menghimpun informasi seputar tingkat produksi pangan dan stok yang ada di petani, distributor, pusat penyimpanan dan pasar seluruh Indonesia secara real-time.

Menjadi salah satu pendorong insiatif "gerak cepat" ini dirilis adalah karena data yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) sering bertentangan dengan keadaan di lapangan. Sehingga harga-harga kebutuhan pokok sulit dipantau. Pada informasi tersebut sangat dibutuhkan pemerintah untuk melahirkan kebijakan, misalnya kebijakan impor atau operasi pasar.

Langkah ini juga diambil untuk mengatasi ketidakpastian data komoditas agro di Indonesia. Aplikasi ini nantinya akan dikembangkan dan dioperasikan (dari sisi pengelolaan) oleh Telkom. Sedangkan pengguna utamanya adalah BPS, yakni untuk kebutuhan pembaruan data yang cepat untuk penyimpulan data yang lebih tepat. Namun demikian, menurut Digital and Portfolio Strategy Division Director Telkom Indra Utoyo aplikasi ini nantinya juga dapat digunakan oleh kalangan yang lebih luas, baik stakeholder ataupun petani di lapangan.

Benny Pasaribu, selaku Kepala KEIN di bidang pangan mengatakan bahwa aplikasi ini akan memberikan data yang valid seputar komoditas, secara jelas dan akurat, bukan hanya cuma perkiraan. Selain menampilkan data, aplikasi Logistik Tani juga akan merekam perubahan komoditas.

"Dashboard aplikasi Logistik Tani nantinya akan dipasang di kantor KEIN. Oleh karena itu, Presiden pun nanti juga dapat melihat kondisi komoditas terkini, baik daging sapi, ketersediaan stok pangan dan sebagainya di daerah," ujar Benny seperti dikutip Tempo.

Memang sudah selayaknya industri dan komoditas dalam negeri mendapatkan dukungan penuh dari sisi infrastruktur dan strategi pendukung seperti ini, untuk menghindari kesalahpahaman yang diakibatkan data yang tidak update. Sistem yang ringkas dan terstruktur menjadi salah satu solusi, karena model pendataan konvensional memang sudah sangat tidak cocok jika dihadapkan dengan persaingan industri yang kian kencang, sementara para petani di berbagai pulau sudah melakukan produksi dengan sebaik mungkin.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again