17 February 2016

by Glenn Kaonang

Aplikasi MyShake Manfaatkan Accelerometer Smartphone untuk Mendeteksi Gempa Bumi

Prinsip kerjanya hampir sama seperti aplikasi fitness tracking, tapi untuk memonitor potensi terjadinya gempa bumi

Deretan sensor yang dimiliki smartphone kita masing-masing telah terbukti bisa bermanfaat untuk kepentingan lain selain fitness tracking. Salah satu contohnya adalah rencana NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) untuk membangun sistem peringatan dini gempa bumi dengan mengambil data yang dikumpulkan chip GPS milik smartphone.

Kini giliran universitas ternama UC Berkeley yang menjalankan langkah serupa. Tim Seismological Laboratory miliknya baru-baru ini meluncurkan sebuah aplikasi Android bernama MyShake yang dapat mengubah smartphone menjadi detektor gempa bumi sekaligus alat bantu riset dengan mengumpulkan data-data seismik.

Berbeda dengan proyek NASA JPL yang memanfaatkan GPS, MyShake menggunakan accelerometer milik smartphone untuk mengumpulkan data-data seismik ini. Keuntungannya adalah, pengguna tak perlu khawatir baterai smartphone-nya terkuras dengan cepat ketika aplikasi berjalan di background. Premisnya tak jauh berbeda dari aplikasi fitness yang memonitor jumlah langkah kaki.

Untuk bisa mengumpulkan data, smartphone harus diletakkan di atas permukaan yang datar. Saat ada getaran yang terdeteksi, MyShake akan mengirim paket informasi berupa waktu, lokasi dan estimasi skala gempa ke server. Dari situ server bisa mengirim balik peringatan dini gempa bumi hanya dalam waktu kurang dari satu detik, terutama jika ada banyak smartphone yang mengirim informasi secara bersamaan.

Tim UC Berkeley juga menyematkan algoritma khusus pada MyShake sehingga aplikasi dapat membedakan antara getaran yang memang disebabkan oleh gempa bumi atau yang biasa muncul sehari-harinya. Dengan demikian, smartphone yang menjalankan aplikasi tidak akan terus menerus mengirim data yang sia-sia.

Saat smartphone sedang di-charge, MyShake akan mengirim data yang lebih lengkap ke server, yang mencakup rekaman data seismik berdurasi lima menit. Bentuk peringatannya sendiri juga dilengkapi dengan prediksi waktu yang tersisa sebelum gempa benar-benar menyentak.

Kehadiran aplikasi seperti MyShake ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi negara-negara yang belum memiliki jaringan seismik untuk memberikan peringatan dini gempa bumi. Aplikasinya sekarang sudah bisa diunduh secara cuma-cuma lewat Google Play, sedangkan versi iOS-nya dikabarkan akan segera menyusul.

Sumber: Digital Trends.

Application Information Will Show Up Here