12 September 2017

by Bambang Winarso

Apple Music Jadi Layanan Favorit Gen Z dan Millennial

Popularitas Apple Music di kalangan Millenial sebesar 19%, sedangkan di kalangan Gen Z sebesar 14%

Sebuah studi yang diterbitkan oleh perusahaan konsultan Fluent menunjukkan bahwa generasi Z dan Millenial di AS lebih memilih layanan streaming musik Apple Music dibandingkan layanan serupa lainnya. Sebagai catatan, Gen Z adalah sebutan untuk kategori pengguna berusia 18 sampai dengan 24 tahun. Sedangkan Millenial adalah mereka yang berusia antara 25 dan 34 tahun.

Popularitas Apple Music di pengguna Millenial adalah yang paling dominan dengan persentase 19%, sedangkan di kalangan Gen Z sebesar 14%. Spotify paling mendekati dengan persentase masing-masing 17% dan 9%. Sedangkan layanan streaming musik lain seperti Pandora, YouTube Red, Google Play Music dan iHeartradio mengantongi persentase di bawah 10% untuk masing-masing kategori.

Content marketing Fluent, Mary Lister memberikan catatan bahwa Karena Apple adalah merek perangkat pilihan untuk generasi Milenium dan Generasi Z, sehingga ada kecenderungan untuk tetap berada dalam ekosistem iOS. Sejalan dengan ini, Generasi Z jauh lebih cenderung memilih untuk berlangganan Apple Music daripada rekan mereka yang lebih tua.

Dengan hanya 25% penduduk Amerika yang membayar untuk layanan musik, maka cukup beralasan mengapa beberapa orang berpendapat bahwa model bisnis musik freemium berdampak buruk untuk artis di manapun. Namun jika melihat manuver yang dilakukan oleh Spotify yang menawarkan paket berbayar dan juga satu level gratisan, tampaknya label freemium memang dibutuhkan di satu titik tertentu.

Apple tentu bisa saja dengan mudah mengumpulkan puluhan juta pengguna jika saja mau mengadopsi strategi tersebut. Tetapi, mempertimbangkan kekuatan layanan di masa sekarang, rasanya Apple sudah berada di jalur yang benar.

Apple sendiri sedang berupaya membangun level baru dengan secara bertahap menambahkan layanan TV dan konten-konten film. Ini disebut sebagai salah satu upaya untuk merangkul pengguna dewasa berusia 35 tahun ke atas.

Riset ini sayangnya hanya menyasar pengguna layanan streaming musik Amerika Serikat yang notabene merupakan pasar terbesar Apple. Jadi cukup wajar jika portofolio mereka relatif lebih dipilih ketimbang layanan lain.

Sumber berita Fluent via Cultofmac dan gambar header Pixabay.