8 December 2020

by Glenn Kaonang

Aptera Paradigm Adalah Mobil Listrik Berpenampilan Unik dengan Panel Surya Terintegrasi

Sangat efisien berkat bentuknya yang seperti badan pesawat tanpa sayap

Tujuan utama mobil listrik diciptakan adalah untuk mengeliminasi emisi karbon yang selama ini dihasilkan oleh mesin bensin. Kendati demikian, di saat energi listriknya sendiri masih berasal dari sumber yang memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakarnya, mungkin gagasan soal nol emisi itu masih belum dapat terwujud sepenuhnya.

Ceritanya bakal berbeda saat mobil listrik sudah bisa menciptakan energinya sendiri, dan kita sepertinya sedang dalam proses menanti tren baru itu terealisasikan. Tahun lalu, kita sempat membahas mengenai Lightyear One, sebuah mobil listrik dengan panel surya yang membentang dari kap mesin sampai ke penutup bagasi belakangnya.

Mobil tersebut memang belum mengaspal secara resmi, dan kalau melihat situasi pandemi yang tak kunjung berakhir, mungkin pengembangnya bakal sulit memenuhi target "awal 2021". Namun Lightyear One bukanlah satu-satunya 'mobil bertenaga surya' yang diproyeksikan bakal hadir tahun depan. Di tempat lain, ada sebuah perusahaan bernama Aptera yang sedang mengejar target serupa.

Aptera bukanlah perusahaan baru. Aptera sudah didirikan sejak 2005, tapi mereka sempat bangkrut di tahun 2011. Barulah pada tahun 2019 Aptera dibentuk ulang oleh para pendiri aslinya, dan sekarang mereka sudah siap untuk memperkenalkan mobil pertamanya kepada publik: Aptera Paradigm.

Sepintas, wujudnya terkesan tidak umum. Rodanya cuma tiga, dan bentuknya mirip badan pesawat tanpa sayap, dan ini rupanya menjadi alasan di balik nilai koefisien hambatannya yang begitu kecil: 0,13. Menggunakan basis angka ini, Aptera optimis bahwa Paradigm hanya memerlukan energi listrik sebesar 100 Wh per milnya (1,6 km).

Dengan kata lain, pada varian yang dibekali baterai berkapasitas 100 kWh, jarak tempuhnya diyakini bisa mencapai angka 1.000 mil (1.600 km) per charge. Namun efisiensi baru sebagian dari cerita utuhnya, sebab Aptera Paradigm juga dibekali dengan kemampuan untuk menciptakan energinya sendiri, kurang lebih sama seperti Lightyear One itu tadi.

Metode yang diterapkan pun hampir sama, yakni dengan menambatkan panel surya pada atap mobil beserta kap bagian depan dan belakangnya. Dalam sehari – dengan asumsi cuaca tidak mendung dan matahari bersinar begitu terang – panel surya milik Aptera Paradigm diklaim bisa menghasilkan energi listrik yang setara dengan jarak tempuh 64 mil (± 103 km).

Tentunya ini bisa diartikan bahwa Aptera Paradigm bukan sepenuhnya mobil bertenaga surya dan masih perlu di-charge seperti biasa, tapi setidaknya kehadiran panel surya tersebut bisa membantu mengeliminasi rasa khawatir bahwa energi yang dimiliki mobil tidak akan cukup untuk mencapai tujuan, atau yang lebih dikenal dengan istilah keren "range anxiety".

Proses charging-nya sendiri sangat cepat jika menggunakan DC fast charger; satu jam pengisian cukup untuk menempuh jarak 500 mil (800 km). Performanya pun juga memukau di atas kertas, dengan klaim akselerasi 0 - 100 km/jam dalam waktu 5,5 detik, atau 3,5 detik saja jika memilih varian yang berpenggerak semua roda.

Andai tidak meleset, Paradigm kabarnya bakal mulai diproduksi pada tahun 2021, dan Aptera sudah menerima pemesanan dari konsumen di Amerika Serikat mulai sekarang. Banderol harganya berada di kisaran $25.900 - $46.900. Tentu saja harga paling murah itu bukan untuk yang berkapasitas 1.000 kWh, melainkan 250 kWh.

Sumber: Car and Driver dan Aptera.