16 March 2015

by Glenn Kaonang

Asisten Virtual Microsoft, Cortana, Akan Layani Pengguna Perangkat Android dan iOS

Setelah beberapa lama menjalani karirnya, Cortana banyak dianggap orang-orang sebagai perpaduan antara Google Now dan Apple Siri. Cortana tidak hanya pintar merangkum informasi dari internet, tetapi ia juga dapat menyajikannya ke hadapan pengguna dengan penuh kepribadian seperti halnya Siri.

Talenta Cortana tidak ingin disia-siakan begitu saja oleh orang tuanya, Microsoft. Kehadiran Cortana di Windows 10 telah dikonfirmasi, dan kini beredar kabar bahwa asisten virtual ini akan menyusul ke platform Android dan iOS dalam bentuk aplikasi.

Dalam misi menarik minat pengguna perangkat Android dan iOS untuk berpaling dari asisten virtual-nya masing-masing. Untuk mendukung hal ini, kemampuan Cortana akan ditingkatkan dan akan memanfaatkan teknologi dari proyek artificial intelligence (AI) yang tengah dikembangkan oleh Microsoft. Proyek tersebut dinamai Einstein.

Info menarik: 5 Hal Baru yang Perlu Anda Ketahui Tentang Windows 10

Teknologi AI ini krusial jika Cortana benar-benar ingin melebarkan sayapnya ke platform lain. Mengapa? Karena kelebihan Google Now dan Apple Siri di masing-masing platform adalah integrasinya yang apik dengan sistem operasi secara menyeluruh, dan Cortana harus menawarkan sesuatu yang unik untuk bisa menarik perhatian pengguna Android dan iOS ke depannya.

Lebih lanjut, kehadiran Cortana di Android dan iOS ini sebenarnya tidak akan begitu mengejutkan. Pasalnya, Microsoft telah membawa sejumlah software racikannya yang berkualitas menuju kedua platform tersebut. Salah satunya adalah Microsoft Outlook, yang saya pribadi percayakan sebagai satu-satunya aplikasi email di iPhone saya, meninggalkan aplikasi email bawaan iOS.

Kalau Microsoft Office sempat – atau bahkan sampai sekarang – menjadi software produktivitas pilihan mayoritas pengguna, baik PC maupun Mac, bisakah Cortana membuahkan prestasi serupa? Mungkinkah Cortana menjadi asisten virtual pilihan untuk semua platform?

Sumber: Reuters dan Arstechnica. Gambar header: Microsoft.