1. Startup

Astra Digital Jadi Pengejawantahan Bisnis Masa Depan Astra International

Bersiap menghadapi era digital di masa mendatang melalui pengembangan produk yang lebih masif

Setelah resmi menjadi entitas terpisah dari raksasa otomotif Astra International tahun lalu, Astra Digital kini semakin fokus dalam mengembangkan produk sebagai persiapan dalam menyambut era digital di masa depan.

Di bawah bendera PT Astra Digital Internasional, saat ini perusahaan telah memiliki empat produk sekaligus yang diharapkan dapat menjadi satu ekosistem yang saling terintegrasi. Tentu akan ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk ini.

Di 2018, secara bertahap Astra Digital merilis empat layanan di bidang transportasi dalam bentuk aplikasi dan situs. Keempat layanan ini adalah Seva.id, CariParkir, Sejalan, dan Movic.

Kepada DailySocial, Head of Content Astra Digital Kania Kismadi mengungkapkan, kehadiran Astra Digital merupakan langkah besar induk usaha untuk bertransformasi di era digital.

Customer base Astra Group besar, tapi tidak pernah mendapat tersentuh [layanan] digital. Makanya, kami mulai [transformasi] dengan empat produk ini, dalam bentuk website dan aplikasi,” ujar Kania.

Keempat produk ini diinkubasi sendiri oleh perusahaan. Demikian juga pengelolaannya dijalankan oleh divisi yang berbeda-beda.

Kania berujar tahun ini menjadi tahun pengembangan produk secara masif untuk melihat layanan yang paling berkembang.

“2019 adalah tahun enhancement produk. Kami lakukan trial and error mana yang sesuai kebutuhan pengguna. Baru nanti kami pilih produk mana yang kami fokuskan,” ujarnya.

Saat ini Astra Digital masih menerima kucuran pendanaan dari investor tunggal, yakni Astra International. Secara total perusahaan memiliki 80 karyawan yang mengurusi pengembangan bisnis dan 60 karyawan di sisi teknologi.

Mengembangkan productmarket fit dan “Astra fit

Lahir dari induk korporat, Astra Digital berupaya menyejajarkan langkah mereka dengan para pelaku usaha digital saat ini melalu pengembangan produk yang lebih masif. Menurut perusahaan, keempat produk yang dimilikinya saat ini telah melewati masa pengembangan selama tiga tahun.

Astra Digital punya alasan mengapa pihaknya langsung mengembangkan empat layanan. Menurut Head of Digital Marketing and Services Astra Digital Fransiscus Andry Wibisono, yang akrab dipanggil Frans, ini adalah upaya persiapan Astra untuk menghadapi era digital di masa depan.

Pihaknya juga dituntut untuk lebih agile untuk menghadapi kemungkinan produknya gagal di pasar. Menurutnya, jika ada sepuluh produk dikembangkan, belum tentu semuanya bisa diterima pasar.

“Ini persiapan kami menghadapi 2020 ke atas, di mana milenial bakal menjadi tech savvy. Makanya, [layanan] yang dari awal offline, sekarang kami arahkan ke digital,” tutur Frans.

Ia menilai pengembangan produk tunggal justru akan menyulitkan mereka beradaptasi dengan kebutuhan konsumen yang akan berubah-ubah. Apalagi Astra adalah perusahaan konglomerat yang telah berdiri sejak lama. Akan ada tantangan untuk bertransformasi dan berevolusi di era digital.

“Kalau di kondisi sekarang tidak bisa menunggu [pengembangan produk] satu-satu. Tentu kami sangat berhati-hati. Kami tidak ingin produk kami market fit,  tapi juga Astra fit karena kami memikirkan ekosistem," tutupnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again