21 July 2017

by Yoga Wisesa

Asus Ramu Notebook ROG G701VIK Demi Menghidangkan Pengalaman 4K Gaming Portable

ROG G701VIK merupakan salah satu produk ROG termahal saat ini, berada satu tier di bawah GX800.

Saat diperkenalkan di Computex 2017, ROG Zephyrus membuat semua mata tertuju pada Asus. Dibantu Nvidia, sang produsen PC Taiwan itu berhasil melakukan sesuatu yang hampir mustahil: memasukkan kartu grafis high-end ke notebook ultra-thin. Namun sebetulnya, Asus juga turut menyediakan banyak opsi jika Anda menginginkan device yang lebih teruji dan 'non-eksperimental'.

Salah satu contoh paling menarik adalah Republic of Gamers G701VIK. Ia merupakan varian pertama di seri keluarga G700 yang dipersenjatai kartu grafis Nvidia Pascal. Seperti model sebelumnya, G701VO, G701 anyar ini kembali memanfaatkan GPU laptop paling high-end. Dan tak seperti Zephyrus yang mendorong Asus mencurahkan perhatiannya pada aspek ketipisan, tidak ada kompromi performa di ROG G701VIK.

Di bulan Juli ini, Asus mulai membawa masuk ROG G701VIK ke Indonesia. Namun mereka tidak melakukannya dengan melangsungkan acara peluncuran besar. Produsen malah memilih untuk mengundang beberapa media buat menjajalnya langsung. Dari sesi hands-on, saya melihat setidaknya ada empat aspek andalan di G701VIK: desain, layar, performa hardware dan kemudahan overclock.

 

Desain dan konektivitas

ROG G701VIK ialah laptop 17-inci dengan penampilan yang stylish. Ia mungkin tidak setipis dan seringan beberapa varian ROG, namun laptop sama sekali tak kesulitan untuk mencuri perhatian. Asus bilang, chassis G701VIK 'terinspirasi dari bio-armor, titanium, dipadu skema warna tembaga' demi membuatnya tampil garang. Bagi saya pribadi, desainnya menyerupai artefak alien.

Rancangannya sengaja mengedepankan elemen asimetris, terutama pada bagian keyboard. Melengkapi papan ketik full-sized di sana, Asus mencantumkan tombol macro serta area touchpad dan wrist rest yang lapang. Tombol kursor sengaja di mundurkan sedikit agar peluang salah tekan saat bermain jadi lebih kecil. Selanjutnya, seluruh konektivitas fisik - meliputi sepasang port audio 3,5mm, tiga USB 3.1, HDMI, dua USB type-C (salah satunya dibekali Thunderbolt 3), mini DisplayPort serta LAN - diposisikan di samping kanan dan kiri.

Bukan ROG namanya tanpa kehadiran pernak-pernik yang khas. Di bagian punggungnya, notebook ini didandani dengan logo Republic of Gamers yang diapit dua garis LED ala mata robot. Pencahayaan merah serupa juga diimplementasikan pada keyboard-nya. Lalu, garis-garis di grilleheat sink membuatnya terlihat sangat unik, mengingatkan saya pada exhaust pesawat alien.

Laptop mempunyai dimensi 429x309x44mm dengan bobot 4,1mm. ROG G701VIK memang kurang cocok untuk dibawa kerja setiap hari, tapi ia tetap jauh lebih portable dan ringkas buat digunakan dalam event-event turnamen dan LAN party dibanding PC desktop small form factor.

Layar

ROG G701VIK yang saya uji ini mempunyai panel anti-glare 17,3-inci 4K (3840x2160) dengan NTSC color space 100 persen dan dibantu teknologi WideView. Berbeda dari mayoritas laptop lain, keberadaan layar UHD di sana terasa selaras dengan komposisi hardware di dalam. Dan bukan hanya gaming, setup ini juga memberikan banyak manfaat bagi para desainer grafis dan fotografer saat mengolah gambar.

 

Performa dan hardware

Inkarnasi paling baru dari G701 yang hadir di tanah air ini menyimpan prosesor Intel Core 'Kaby Lake'i7-7820HK, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM maksimal 64GB, dan dua buah SSD NVMe PCIe 4x sebagai unit penyimpanan data. Susunan seperti ini memang sudah lebih dari cukup buat menangani game-game blockbuster terbaru di setting grafis paling tinggi ataupun konten virtual reality.

Hasil benchmark-nya juga sama sekali tidak buruk. ROG G701VIK mampu mencetak skor 9392 di 3DMark Fire Strike Extreme 1.1, angka 5224 di 3DMark Fire Strike Ultra 1.1, dan memperoleh nilai 6537 di 3DMark Time Spy. Seperti biasa, fitur overclock tersaji mudah dan sederhana, bisa dilakukan melalui app Gaming Center cukup dengan beberapa kali klik di menu.

Tentu saja pertanyaan terbesarnya adalah, bagaimana performa gaming ROG G701VIK di resolusi 4K?

Di unit demo, tim Asus Indonesia menyiapkan dua permainan untuk dicoba, yaitu The Witcher 3: Wild Hunt dan Fallout 4. Karena The Witcher 3 memang sangat optimal, game berjalan lancar di preset ultra 'rata kanan' di  resolusi 3840x2160 plus VSync menyala. Fallout 4 di 4K sendiri memberikan sedikit tantangan buat ROG G701VIK. Sistem mampu menghidangkan frame rate per detik di antara 48 hingga 54, beberapa kali turun ke 34 ketika menampilkan banyak objek dan efek visual. Meski demikian, secara keseluruhan permainan tetap tersuguh dengan baik.

Satu ciri khas laptop gaming Asus yang saya temukan di ROG G701VIK ialah kepiawaian tim desainer demi memastikan kenyamanan Anda tidak terganggu akibat panas. Di sesi uji coba The Witcher 3 dan Fallout 4 (masing-masing selama kurang lebih setengah jam), temperatur palm rest terjaga tetap sejuk walaupun saya mulai mendengar raungan kipas pendingin di dalam. Area paling panas adalah bagian tengah keyboard, tapi suhunya tidak melewati tingkat yang mengkhawatirkan.

 

Harga?

Seluruh kecanggihan yang ditawarkan oleh Asus ROG G701VIK tentu saja menuntut harga tinggi. Faktanya, G701VIK merupakan salah satu produk ROG termahal saat ini, berada satu tier di bawah ROG GX800. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 65,3 juta.