14 January 2019

by Glenn Kaonang

Layar dan Keyboard-nya Bisa Dipisah, Asus ROG Mothership Adalah Desktop Replacement Sejati

Ibarat Microsoft Surface Book yang dirancang untuk keperluan gaming

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya apabila Surface Book dirancang sebagai perangkat gaming? Kalau belum, Anda rupanya sudah keduluan oleh Asus. Hasil pemikiran mereka melahirkan ROG Mothership, sebuah laptop gaming yang pantas disebut sebagai desktop replacement dalam arti harfiahnya.

Itu dikarenakan Mothership dapat dipisahkan keyboard dan layarnya. Dalam posisi terpisah seperti ini, layarnya bisa berdiri sendiri berkat kickstand terintegrasi di belakangnya, sedangkan keyboard-nya bisa dilipat separuh secara vertikal guna menghemat tempat. Voila, seketika itu juga ia lebih layak dikategorikan sebagai PC.

Spesifikasinya pun tidak kalah dari PC gaming kelas atas: prosesor 6-core Intel Core i9-8950HK yang sudah di-overclock secara default, GPU Nvidia GeForce RTX 2080 8 GB GDDR6, RAM 64 GB DDR4, dan tiga slot SSD tipe NVMe. Itu semua Asus tambatkan ke bagian layarnya tanpa mengabaikan soal sistem pendingin.

Ya, perangkat ini memiliki salah satu sistem pendingin paling kompleks yang pernah ada di sebuah laptop. Saya tidak mau 'menodai' artikel ini dengan detail-detail yang terlalu teknis, akan tetapi yang pasti Asus menjamin ROG Mothership bisa mencapai performa maksimalnya selagi suhu perangkat masih dalam batas wajar.

Asus pun tidak lupa menyelipkan lapisan protektif sehingga layarnya tidak terpengaruh oleh panas yang dihasilkan prosesor dan GPU. Layarnya sendiri merupakan panel IPS 17,3 inci, dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Pada bagian bawah layar, Anda bisa melihat grille speaker yang membentang dari kiri ke kanan. Tidak tanggung-tanggung, Asus menanamkan empat buah speaker sekaligus di baliknya, dengan output total sebesar 16 W. Tidak ketinggalan juga adalah DAC ESS Sabre yang siap mengolah audio dengan resolusi setinggi 24-bit/192kHz.

Konektivitas ROG Mothership pun cukup melimpah: dua port USB-C 3.1 Gen 2 (salah satunya mendukung Thunderbolt 3), tiga USB-A 3.1 Gen 2, satu USB-A 3.1 Gen 1, HDMI 2.0, Ethernet serta slot SD card. Bluetooth 5.0 pun turut menjadi opsi standar baginya.

Semua ini dikemas dalam bodi yang masih mudah sekali dibawa-bawa, terutama jika dibandingkan dengan PC. Tebal keseluruhannya tidak lebih dari 3 cm, sedangkan bobotnya pun berkisar 4,7 kg saja. Asus belum mengungkapkan berapa harganya, namun pemasarannya sudah dijadwalkan berlangsung mulai kuartal kedua tahun ini.

Sumber: Asus.