Asus ZenFone 6 Unggulkan Layar Bebas Notch dan Mekanisme Rotating Camera yang Pandai

Juga masih menawarkan keseimbangan antara performa flagship dan harga yang sangat kompetitif

2019 belum berjalan separuh, akan tetapi kita sudah bisa menerka tren yang sedang naik daun di ranah smartphone. Sejauh ini yang paling kelihatan adalah bagaimana pabrikan-pabrikan mencari alternatif yang lebih baik terhadap notch, entah dengan mengadopsi layar hole punch seperti Galaxy S10, atau dengan kamera pop-up macam OnePlus 7 Pro.

Buat pabrikan seperti Asus, menyiapkan alternatif yang lebih baik dari notch merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan, apalagi mengingat ZenFone 5 merupakan salah satu dari sederet ponsel pertama yang bergerak cepat meniru tren notch yang dipopulerkan oleh iPhone X.

Beruntung Asus telah menyelesaikan PR-nya, dan dari situ lahirlah ZenFone 6. Seperti yang bisa kita lihat, layar ZenFone 6 benar-benar terbebas dari notch maupun lubang kamera depan, serta hanya menyisakan sedikit bezel di bawah. Apakah ini berarti ia juga mengadopsi kamera pop-up? Ya, tapi bukan seperti yang OnePlus atau Oppo terapkan.

Pendekatan yang diambil Asus justru mirip seperti yang Samsung lancarkan pada Galaxy A80, yakni dengan memanfaatkan mekanisme rotating camera. Ini berarti tidak ada perbedaan kualitas dari hasil jepretan kamera belakang maupun depan ZenFone 6, sebab kamera yang digunakan memang sama persis.

Jadi ketika pengguna hendak mengambil selfie, modul kameranya akan berputar 180 derajat menghadap ke depan. Modulnya sendiri terbentuk dari dua kamera: satu dengan sensor Sony IMX beresolusi 48 megapixel, satu lagi 13 megapixel namun dengan lensa wide-angle. Demi ketahanan ekstra, modul kamera ini dikemas menggunakan material liquid metal.

Menariknya, Asus juga memikirkan cara untuk memberikan nilai lebih pada konsep rotating camera ini. Contohnya adalah mode pemotretan panorama otomatis di mana pengguna hanya perlu memegang ponsel dan membiarkan modul kameranya berputar secara perlahan selagi mengambil gambar. Contoh lain, modul kameranya juga bisa bergerak-gerak sendiri ketika fitur motion tracking diaktifkan selagi merekam video.

Tanpa gangguan notch, pengguna otomatis bisa menikmati konten yang ditampilkan dengan lebih lega. Di sini Asus mengandalkan panel IPS LCD 6,4 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel. Memang bukan yang paling tajam dari segi resolusi, apalagi jenisnya juga bukan OLED, tapi setidaknya layar ini sudah mendukung 100% spektrum warna DCI-P3, HDR10, serta dilapisi kaca Gorilla Glass 6.

Meski demikian, sama seperti sebelum-sebelumnya, ZenFone 6 tetap tidak mau berkompromi perihal spesifikasi. Qualcomm Snapdragon 855 lagi-lagi terpilih menjadi otaknya, sama seperti ponsel flagship lain yang dirilis di tahun 2019 ini. Untuk RAM dan storage, varian termahalnya mengandalkan kombinasi RAM 8 GB dan storage 256 GB.

Yang cukup mencengangkan adalah bagaimana Asus berhasil menjejalkan baterai berkapasitas 5.000 mAh pada ZenFone 6. Sayangnya tidak ada dukungan wireless charging di sini, dan secara keseluruhan ZenFone 6 juga tidak mengantongi sertifikasi ketahanan air sama sekali.

Rencananya, Asus ZenFone 6 bakal segera dipasarkan dengan banderol mulai 499 euro untuk varian termurah dengan konfigurasi RAM 6 GB dan storage 128 GB. Sejauh ini belum diketahui kapan Asus bakal membawanya ke Indonesia.

Sumber: The Verge.