27 August 2020

by Glenn Kaonang

Asus Perkenalkan Zenfone 7 dan Zenfone 7 Pro

Pertahankan konsep flip camera selagi membawa upgrade di berbagai aspek

Lebih dari setahun setelah memperkenalkan Zenfone 6, Asus kembali mencuri perhatian dengan memperkenalkan penerusnya. Bukan cuma satu, melainkan dua perangkat sekaligus, yakni Zenfone 7 dan Zenfone 7 Pro.

Seperti pendahulunya, duo Zenfone 7 ini masih mempertahankan konsep rotating/flip camera yang unik. Dibandingkan pop-up camera, konsep seperti ini bisa dibilang lebih fleksibel karena kamera yang digunakan di depan atau belakang sama persis, dan tentu saja layar perangkat jadi tidak perlu dibubuhi tompel atau poni sedikit pun.

Jumlah kameranya bertambah satu dibanding tahun lalu. Baik Zenfone 7 dan Zenfone 7 Pro sama-sama mengemas kamera utama 64 megapixel (Sony IMX686), kamera ultra-wide 12 megapixel (Sony IMX363) yang dibekali Dual Pixel AF, dan kamera telephoto 8 megapixel dengan 3x optical zoom.

Khusus pada Zenfone 7 Pro, Asus menyertakan OIS pada kamera utama dan kamera telephoto-nya. Zenfone 7 di sisi lain tidak punya OIS sama sekali. Urusan video, kedua ponsel siap merekam dalam resolusi maksimum 8K 30 fps.

Selain meng-upgrade modul kameranya, Asus turut menyempurnakan mekanisme flip-nya. Dibanding milik Zenfone 6, gerakannya lebih cepat sekaligus lebih halus, dan fisiknya pun juga lebih tangguh. Menurut Asus, kinerja mekanisme flip-nya baru akan mengalami penurunan setelah 100x dipakai setiap hari selama lima tahun.

Pembaruan yang tak kalah signifikan bisa kita dapati pada layarnya. Panel yang digunakan bukan lagi LCD seperti tahun lalu, melainkan OLED dengan bentang diagonal 6,67 inci dan resolusi 1080p. Lebih istimewa lagi, refresh rate-nya tercatat di angka 90 Hz, sedangkan touch sampling rate-nya di 200 Hz. Tingkat kecerahan maksimumnya juga mengesankan di angka 1.000 nit.

Anehnya, Asus memilih untuk menyatukan sensor sidik jari dengan tombol power di samping ketimbang menyembunyikannya di balik layar OLED milik Zenfone 7 dan Zenfone 7 Pro. Melapisi bagian depan dan belakangnya adalah kaca Gorilla Glass, dan bobot keduanya termasuk berat di angka 230 gram meski menggunakan rangka aluminium.

Well, itu bukan terlalu masalah kalau spesifikasinya memang mumpuni. Pada ZenFone 7 Pro, chipset yang digunakan adalah Qualcomm Snapdragon 865+ (sama seperti ROG Phone 3), lengkap beserta RAM LPDDR5 8 GB, dan storage UFS 3.1 berkapasitas 256 GB. Zenfone 7 sedikit lebih inferior dengan chipset Snapdragon 865 standar, RAM 6 atau 8 GB, serta storage 128 GB. Keduanya sama-sama mendukung ekspansi via microSD.

Asus sekali lagi memercayakan baterai 5.000 mAh untuk Zenfone 7 dan Zenfone 7 Pro, dan kali ini lengkap beserta dukungan fast charging 30 W; 34 menit charging mampu mengisi 0 - 60%, naik drastis dibanding Zenfone 6 yang membutuhkan waktu 57 menit untuk proses yang sama persis.

Asus telah menunjuk 1 September sebagai jadwal peluncuran globalnya. Harganya belum dirincikan, akan tetapi di Taiwan Zenfone 7 dijajakan mulai NT$21.990 (± Rp11 jutaan), sedangkan Zenfone 7 Pro mulai NT$27.990 (± Rp14 jutaan).

Sumber: GSM Arena.