12 March 2015

by Glenn Kaonang

Audi Dorong Para Programmer Muda Jerman untuk Kembangkan Teknologi Mobil Kemudi Otomatis

Tidak henti-hentinya pabrikan otomotif mengembangkan teknologi mobil kemudi otomatis. Masing-masing pabrikan memiliki visinya masing-masing. Demikian pula Audi, lewat program Piloted Driving mereka.

Tujuannya sangat sederhana, yakni menciptakan mobil tanpa sopir untuk memudahkan kehidupan umat manusia di masa yang akan datang. Kita sudah melihat beberapa buah dari hasil riset dan pengembangan para teknisi Audi, salah satunya adalah ‘Bobby’, Audi RS 7 tanpa sopir yang gemar balapan.

Namun pabrikan mobil asal Jerman ini tidak mau hanya mengandalkan para teknisinya saja. Mereka pun menghelat Audi Autonomous Driving Cup, sebuah kompetisi dimana 10 tim programmer muda dari berbagai universitas di Jerman saling beradu kepintaran dalam menciptakan software untuk teknologi mobil kemudi otomatis.

Info menarik: Odin Aurora Ialah Mouse Proyektor Laser Pertama di Dunia

Yang menarik, ketimbang meminjamkan mobil asli untuk dioprek para mahasiswa dari berbagai jurusan tersebut, Audi merancang miniatur Audi Q5, dengan skala 1:8, yang telah dibekali beragam sensor pintar, seperti kamera 2D/3D, sensor ultrasonik, sensor infra merah, gyroscope, sensor kecepatan roda dan sebagainya.

Lebih lanjut, Audi juga menyematkan prosesor quad-core 1,7 GHz, RAM 2 GB, slot SD card dan pusat kontrol Arduino dengan sistem open-source. Semua komponen elektronik ini, plus software dasar-nya, bisa dimanfaatkan oleh tim peserta untuk mendesain arsitektur software yang dapat memroses seluruh data yang dikumpulkan oleh sensor-sensor di atas guna menerjemahkan situasi di sekitar dan mengontrol mobil-mobil mini tersebut.

Info menarik: Jerman Siapkan Jalan Tol Berinfrastruktur Digital untuk Pengujian Mobil Kemudi Otomatis

Misi yang diemban masing-masing tim peserta adalah menjalani kompetisi dengan sesedikit mungkin kesalahan. Sederhananya, software buatan mereka harus bisa mengontrol mobil-mobil mini itu untuk bergerak selagi mengenali kondisi di sekitar dengan sendirinya, tanpa terjadi kecelakaan atau manuver-manuver yang membahayakan.

Masing-masing miniatur Audi Q5 yang dipinjamkan ke tim peserta telah dilengkapi sebuah motor elektrik guna menggerakkan keempat rodanya hingga kecepatan 40 km/jam.

Kondisi lapangan pun dibuat semirip mungkin dengan kondisi lalu lintas sehari-harinya, dimana ada pertigaan atau perempatan, lahan parkir yang sempit, serta mobil-mobil lain yang melintas.

Sensor-sensor yang tertanam pada mobil-mobil mini tersebut diklaim memiliki akurasi yang setara dengan milik mobil asli produksi Audi. Hal ini membuat saya berasumsi bahwa software buatan tim pemenang bisa dikembangkan lebih lanjut dan diimplementasikan oleh para teknisi Audi pada mobil-mobil tanpa sopir rancangan mereka.

Audi Autonomous Driving Cup ini akan segera dimulai tanggal 25 Maret mendatang di Audi Museum Mobile. Masing-masing pemenang, juara satu sampai tiga, akan dihadiahi €10.000, €5.000 dan €1.000 – serta kemungkinan besar tawaran magang di pusat R&D Audi.

Sumber: Audi dan Car & Driver.