Bagel Diklaim Sebagai Satu-satunya Meteran yang Anda Butuhkan dalam Berbagai Keperluan

Dilengkapi tiga mode pengukuran yang berbeda, plus fitur sinkronisasi data dengan smartphone

Apa yang bisa Anda harapkan dari perangkat sesimpel meteran di tahun 2016 ini? Desainnya tidak banyak berubah selama beberapa dekade, hal yang sama juga berlaku untuk meteran digital. Pun demikian, sebuah startup asal Korea bernama Bagel Labs percaya bahwa mereka sanggup menciptakan meteran yang sesuai dengan standar canggih masa kini.

Buah pemikiran mereka diterjemahkan menjadi Bagel, kombinasi meteran tradisional dan digital yang dilengkapi dengan tiga mode pengukuran yang berbeda. Saking fleksibelnya, Bagel diyakini bisa menjadi satu-satunya alat pengukur yang Anda butuhkan. Kedengaran ambisius? Tunggu hingga Anda mengenal Bagel lebih jauh.

Mode pengukuran yang pertama tidak lain dari mode tradisional. Bagel memanfaatkan senar Dyneema yang fleksibel sekaligus kokoh untuk mengukur berbagai permukaan, baik datar maupun melekuk-lekuk hingga sepanjang tiga meter, lalu menampilkan hasil pengukuran pada layarnya.

Mode pengukuran Bagel yang pertama: String Mode / Bagel Labs

Mode yang kedua dinamai Wheel Mode, memungkinkan pengguna untuk mengukur suatu permukaan hingga sepanjang 10 meter dengan satu tangan. Dalam mode ini, Bagel memanfaatkan sebuah roda kecil di bagian bawahnya, ideal untuk mengukur objek dengan bentuk yang tidak umum.

Mode pengukuran Bagel yang kedua: Wheel Mode / Bagel Labs

Mode yang terakhir mengandalkan sebuah laser pointer dan sensor ultrasonik. Mode ini sangat cocok untuk mengukur jarak horizontal maupun vertikal, seperti misalnya lebar suatu ruangan atau tinggi langit-langit. Untuk memakainya, pengguna hanya perlu menekan tombol dan mengarahkan sensornya ke titik ujung yang hendak diukur dengan jarak maksimum hingga 5 meter.

Mode pengukuran Bagel yang ketiga: Remote Mode / Bagel Labs

Namun tiga mode itu saja masih belum bisa dikatakan canggih. Setiap kali Anda selesai mengukur menggunakan Bagel, Anda bisa menekan tombol dan mengucapkan deskripsi pendek, seperti misalnya "tinggi kursi" atau "lingkar pinggang" dalam bahasa Inggris. Bagel kemudian akan menyimpannya ke dalam memori internal hingga sebanyak 100 pengukuran.

Selanjutnya, Bagel juga bisa disambungkan ke smartphone Android atau iPhone lewat Bluetooth. Saat tersambung, ia akan meneruskan semua hasil pengukuran ke aplikasi pendampingnya, lengkap beserta deskripsi pendeknya yang otomatis dikonversi menjadi teks.

Bagel dikemas dalam material polycarbonate yang diklaim tahan banting. Baterainya bisa bertahan hingga 8 jam ketika digunakan secara konstan, dan pengguna bisa mengisinya ulang dengan kabel micro USB. Jika Anda tertarik, Bagel saat ini sudah bisa dipesan lewat situs crowdfundingKickstarter seharga $69.