15 January 2015

by Glenn Kaonang

Bang & Olufsen 3D Advanced Sound System Tersedia Secara Eksklusif untuk Audi Q7

Seakan benar-benar bermusuhan, Bang & Olufsen menerapkan teknologi baru yang sangat berlawanan dengan Harman Individual Sound Zones.

Jika Harman menginginkan penumpang mobil agar tidak terganggu oleh penumpang lain, akibat sedang mendengarkan konten audio yang berbeda, Bang Olufsen justru ingin para penumpang, mulai dari bangku pengemudi hingga ke belakang, ‘tenggelam’ dalam alunan suara yang seakan menyelimuti mereka.

Tidak, mereka tidak bermusuhan, hanya saja keduanya memiliki visi yang berbeda. Bang & Olufsen sendiri mengajak Audi untuk mengembangkan teknologi terbarunya.

Ini bukan pertama kalinya mereka berkolaborasi dalam meracik sistem audio mobil kelas atas. Di tahun 2005, Bang & Olufsen Advanced Sound System menjadi pelopor sistem audio kelas atas bersama dengan sedan premium Audi A8.

Tahun ini, mobil Audi, tepatnya model Q7, kembali menjadi ajang pameran bagi pabrikan audio asal Denmark tersebut. Bang & Olufsen memperkenalkan Advanced 3D Sound System, suatu teknologi yang memungkinkan para penumpang untuk mendengarkan suara musik atau film dalam bentuk tiga dimensi, sekaligus merasakan adanya efek perbedaan tinggi lewat suara-suara tersebut.

 

&

Informasi menarik: Audi Virtual Cockpit Gabungkan Konsep Tradisional dan Modern

 

Anda tentunya sudah cukup familiar dengan teknologi surround milik set home theater. Di sini Anda akan memperoleh efek yang sama, namun efek tersebut terlahir dari kecanggihan software yang dikembangkan oleh Fraunhofer Institute for Integrated Circuits ketimbang konfigurasi hardware.

Cara kerjanya adalah dengan memecah data dari file audio menjadi komponen-komponen spasial, seperti yang dijelaskan oleh Audi.

Proses pemilahan ini memanfaatkan informasi spasial yang terdapat dalam data, yakni apakah suara berasal dari arah depan, dari pojok sebelah kanan, atau hasil pantulan dari atap.

Dengan memanfaatkan informasi spasial ini, algoritma milik software tersebut dapat melakukan kalkulasi dan pada akhirnya memperoleh gambaran dari studio rekaman manapun.

Yang menarik, software ini diklaim tidak membutuhkan sumber audio khusus, seperti misalnya, video dengan format Blu-ray dan format audio DTS 5.1 channel, untuk bisa menghasilkan efek tiga dimensi.

Langkah kedua yang diterapkan adalah ‘menyusun’ sinyal-sinyal suara yang dikeluarkan agar polanya mirip dengan yang terdapat pada studio tempat lagu tersebut direkam.

Digital signal processor (DSP) kemudian mengolah sinyal-sinyal tersebut dan mengirimkannya ke 23 speaker yang terdapat di sekujur kabin Audi Q7 agar suara yang dihasilkan tidak terdengar berbeda baik oleh penumpang di depan, tengah maupun belakang.

 

Info menarik: Mobil Super Mewah atau Lounge Berjalan? Atau Malah Keduanya?

 

Selesai memroses efek tiga dimensi, kini saatnya menghantarkan efek tersebut dengan dahsyat. Bang & Olufsen telah melengkapi Audi Q7 dengan amplifier berdaya 1.920 watt.

Lalu demi menyemburkan bass yang menggelegar, sebuah subwoofer berdiameter 9,8 inci pun ditugaskan. Lebih lanjut, efek tiga dimensi akan semakin diperkuat oleh empat speaker yang diposisikan sedikit di atas guna menghasilkan efek perbedaan tinggi.

Efek 3D atau surround dirancang agar kita dapat lebih terpuaskan dalam menikmati konten multimedia. Kini saatnya Anda sendiri yang menentukan, Anda lebih tertarik dengan kabin yang diselimuti oleh suara, atau bangku hiburan pribadi dalam kabin?

Sumber: Audi Sumber gambar: Audi.