3 July 2014

by Yoga Wisesa

Karena Ukuran Layar, Banyak Pengguna iPhone yang Beralih ke Galaxy S5?

Jika sudah biasa mengakses app dari perangkat berlayar lebar, terkadang menggunakan layar empat inci ke bawah membutuhkan perjuangan tersendiri. Karena alasan itu, fans Apple sangat berharap agar sang raksasa asal Kalifornia segera merilis varian iPhone baru dengan layar yang lebih besar. Di Eropa, para pengguna yang sudah tak tahan menunggu akhirnya memilih Galaxy S5.

Mungkin kabar ini akan mengusik kedamaian para fans Apple, tapi tunggu dulu, iPhone 5S dan iPhone 5C masih menjadi handset high-end pilihan para konsumen di Inggris. Namun walaupun hanya berada di peringkat ketiga, gerak-gerik Android yang diujungtombaki Samsung S5 di lini high-end perlu Apple waspadai.

Berdasarkan data dari Kantar Worldpanel ComTech untuk pasar Eropa, terhitung sebesar 17 persen pembeli Samsung S5 di sana sebelumnya adalah pengguna setia perangkat iPhone. Lalu sekitar 58 persen dari jumlah itu merupakan pemilik tipe lama smartphone Samsung. Di Inggris sendiri, angka peralihan tersebut cukup besar, hingga 26 persen, naik pesat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 12 persen.

 

Info menarik: Samsung Resmi Rilis Galaxy S5 Mini, Siap Hadir untuk Konsumen Mulai Bulan Ini

 

Direktur strategic insightKantar World Panel ComTech, Dominic Sunnebo, mengomentari, "Samsung Galaxy S5 terbukti cukup sukses dalam menarik perhatian pemilik iPhone di Eropa. Alasan utama konsumen memutuskan untuk membeli Galaxy S5 adalah karena tergoda dengan layarnya yang lebih lebar. Dan tampaknya hal inilah yang akan coba Apple jawab melalui iPhone 6, yang dirumorkan memiliki layar besar dan dirilis di akhir September.

Data dari Kantar juga memperlihatkan jumlah distribusi handset bertenaga Android hingga akhir Mei 2014. Di lima kota besar Eropa seperti Inggris, Perancis, Jerman, Itali dan Spanyol, penggunaan sistem operasi Android mencapai tingkat baru di 73 persen. Negara di 'lima raksasa' Eropa dengan pengguna Android terbanyak adalah Jerman dengan mendominasi 80 persen pasar.

Di negara asalnya sendiri, Apple tetap dapat berbangga dengan tingginya loyalitas para konsumen. Hanya ada delapan persen pengguna Apple yang mengadopsi Galaxy S5 karena masalah layar tersebut. Ia berada di posisi kedua setelah iPhone 5S. Walau begitu, Kantar menyebutkan bahwa tingkat brand Samsung kini berada di urutan puncak dengan 36,8 persen dibanding Apple di 32,5 persen dalam tiga bulan terakhir.

 

Info menarik: Samsung Galaxy Young 2 Resmi Dipamerkan, Berbekal Android Versi KitKat dan Bluetooth 4.0

 

Lalu apakah dengan begitu, hal tersebut menjadi berita baik bagi Samsung? Tidak juga, sang raksasa Korea ini tidak mendapatkan 'ledakan' penjualan yang mereka harapkan. Hingga akhir Juni, penjualan Samsung S5 dinyatakan statis dibandingkan di periode yang sama tahun lalu.

Lee Sang-hoon selaku chief financial officer Samsung Electronics sempat mengatakan bahwa mereka sebelumnya sudah menduga bahwa pemasukan yang dihasilkan Galaxy S5 tidak terlalu besar. Para analis memperkirakan mereka hanya memperoleh keuntungan sekitar US$ 8,2 miliar dibanding tahun lalu yang mencapai US$ 10,2 miliar.

Sumber: The Guardian, GSMArena. Gambar header: Samsung.com.