1. Startup

Banyuwangi Mall Siap Pasarkan Produk UMKM Lokal

Menjual produk-produk khas daerah Banyuwangi dan dikelola dibawah naungan "Rumah Kreatif"

Pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia terus menggeliat dari hari ke hari. Kini bukan hanya pihak swasta saja yang melirik, pemerintah daerah pun mulai menggali potensinya. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kali ini mencoba memberdayakan e-commerce demi mendorong pertumbuhan UMKM lokal lewat mall online bernama Banyuwangi Mall.

Banyuwangi Mall digagas oleh Pemkab Banyuwangi dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Peluncurannya dilaksanakan pada hari Rabu (20/4) kemarin di Banyuwangi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Menteri BUMN Rini Soemarno juga turut hadir untuk menyaksikan peluncuran Banyuwangi Mall.

Dikutip dari Beritasatu, Rini mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi kehadiran digital marketplace [Banyuwangi Mall]. Ini merupakan sinergi antara BUMN dan pemerintah daerah (Pemda). Jadi sudah tidak ada sekat antara BUMN dan Pemda. Semuanya bekerja untuk kesejahteraan rakyat.”

Bersamaan dengan kehadiran Banyuwangi Mall, Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi pembentukan Rumah Kreatif. Tugas utamanya adalah untuk mengelola operasional Banyuwangi Mall, mulai dari administrasi hingga kegiatan pemotretan produk. Rumah Kreatif ini digawangi oleh empat orang anak muda asal Banyuwangi, yakni Sari, Fatah Rohmansah, Fathurrachman dan Achmad Zaini.

“Pekerjaan kami di sini [adalah] untuk update konten yang ada di Banyuwangi Mall. Monitoring transaksi dari customer ke seller, juga sosialisasi pihak UMKM untuk dilatih dalam pemanfaatan Banyuwangi Mall ke digital marketing seperti sosial medianya,” ujar Sari.

Pun demikian, empat anak muda tersebut tidak sendirian dalam mengelola Banyuwangi Mall ini. Mereka mendapat pendampingan dari Rumah Klinik Koperasi dan UMKM yang merupakan program milik Pemkab Banyuwangi untuk mendampingi penggiat UMKM secara online maupun tatap muka.

Anas menyebutkan bahwa pasar utama e-commerce ini adalah untuk kelas menengah yang mengeluarkan rata-rata dana konsumtif Rp 60 ribu – Rp 300 ribu sehari. Menariknya, baru tiga jam Banyuwangi Mall diluncurkan, tercatat sudah ada 194 transaksi dengan nilai mencapai Rp 51 juta.

“Ini [adalah] upaya kami melindungi dan mendorong UMKM Banyuwangi. […] Selama ini banyak produk Banyuwangi secara direct masuk ke pasar potensial seperti Yogyakarta, Bali, Jakarta dan pelosok negeri lainnya dibajak dan dikatakan sebagai UMKM luar kota. Banyuwangi Mall tentu memperjelas pasar, memperlebar keuntungan para produsen dan mempersingkat rantai distribusi,” kata Anas dilansir oleh Detik.

Saat ini, dalam Banyuwangi Mall sudah ada 45 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijadikan sebagai pilot project. Produk yang dipasarkan pun beragam, mulai dari kerajinan tangan hingga produk buah-buahan. Sedangkan BNI sendiri berperan dalam membantu promosi ke jaringan nasabahnya dan menyediakan pilihan pembayaran melalui fasilitas e-payment seperti BNI Debit Online, BNI SMS Payment, BNI VA Payment, dan juga BNI Kartu Kredit.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again