7 July 2014

by Yoga Wisesa

Berbekal iPad, Buah Hati Anda Dapat Berkreasi dengan Printer 3D Printeer

Bahkan perusahaan-perusahaan mainan raksasa di dunia seperti Lego dan K'Nex mengakui bahwa invasi digital tak lagi dapat dibendung. Mau tak mau, mereka harus beradaptasi di era baru ini. Untuk menjembatani dunia virtual dengan dunia nyata, developer Mission Street Manufacturing merancang sebuah medium baru untuk bermain dan belajar dalam bentuk printer 3D.

Mengenalkannya dengan nama Printeer, perangkat ini adalah printer 3D yang dibuat khusus untuk si buyung. Berbeda dari banyak produk lain, pengguna tidak membutuhkan pengetahuan teknis mendalam atau harus mempelajari software CAD (computer aided design) lebih dulu dalam menciptakan desain 3D.

Tim pengembang memastikan bahwa Printeer dapat dipelajari dalam waktu yang sangat singkat. Untuk mengoprasikanya, Anda hanya membutuhkan iPad. Tanpa PC, tanpa software, tanpa proses setup yang rumit. Pengguna hanya tinggal menggambar bentuk yang ia inginkan dan menekan tombol 'print'.

Menurut tim Mission Street Manufacturing dan juga para pendidik profesional, 3D printing akan menjadi bagian industri yang esensial. Itu sebabnya mengenalkan teknologi ini ke buah hati Anda sejak dini adalah metode yang cerdas untuk membuka minat dan wawasan mereka.

 

Info menarik: CreoPop, Pena 3D Printing Untuk Menggambar, Mewarnai dan Berkreasi di Mana Saja

 

Penampilan luar Printeer dirancang agar menyerupai bengkel, sebuah pabrik miniatur yang bisa mencetak bentuk apapun yang dirancang oleh si buyung. Dengan case transparan, anak-anak bisa menyaksikan bagaimana model tersebut diciptakan. Setelah selesai, hasil cetakan bisa dengan mudah diambil. Mission Street meracik Printeer sedemikian rupa agar ia tetap aman digunakan, walaupun tanpa pengawasan orang dewasa.

Printeer memanfaatkan filamen plastik non-toxic PLA. Filamen ini 1/10 kali lebih halus dari material plastik yang dihasilkan filamen ABS, dan juga memiliki panas yang lebih rendah. Komponen bergerak di dalamnya - motor, katrol, belt dan slider - bisa dilihat dan diakses langsung, untuk kebutuhan edukasi lebih lanjut (atau fungsi yang lebih teknis).

Dalam pengembangannya, Mission Street Manufacturing bekerjasama dengan sekolah-sekolah dan instansi pendidikan di wilayah Kalifornia untuk mengusung kegiatan edukasi 3D printing bersama Printeer sebagai materi ekstrakulikuler. Dan perangkat unik ini mendapatkan respon yang sangat positif.

 

Info menarik: Titan 1, Printer 3D yang Mampu Mencetak Objek Paling Detail Dalam Waktu Tercepat

 

Menurut salah seorang kepala sekolah di sana, cara untuk mempelajari teknologi paling mudah adalah dengan menyentuh dan menggunakannya secara langsung. Semua anak bisa mempelajarinya, dan langkah pertama untuk sampai di sana adalah mendapatkan akses ke teknologi tersebut.

Harapan terbesar bagi tim pengembang ialah agar Printeer juga dapat diakses oleh sekolah-sekolah di luar negeri, di tempat-tempat yang mereka belum pernah dengar sebelumnya. Mission Street Manufacturing berharap akan ada lebih banyak lagi orang tua dan instansi pendidikan yang meghubungi mereka dan setuju untuk bergabung pada program edukasi yang sangat menjanjikan ini.

Sedikit catatan: selain Printeer, pena 3D printingCreoPop juga merupakan instrumen edukasi dan perangkat kreatif yang tidak kalah canggih, walaupun penggunaannya sedikit lebih rumit dan membutuhkan ketelatenan.

Sumber: Kickstarter.