23 June 2016

by Yoga Wisesa

Berbekal Sensor Canggih, Wearable Device Sleepman Pastikan Tidur Anda Berkualitas

Sleepman memonitor aktivitas otak melalui sensor EDA (electro-dermal activity).

Buruknya kualitas tidur malam memberikan dampak negatif bagi mood, produktivitas dan kreativitas. Jika gangguan tidur terjadi berlarut-larut, masalah kesehatan kronis akan segera menyerang. Mungkin Anda sudah tahu, insomnia umumnya disebabkan oleh rasa lelah berlebihan dan stres. Hal inilah yang ingin disingkirkan tim Avantechs lewat kreasi baru mereka.

Melalui situs crowdfunding, developer dari Colorado itu memperkenalkan Sleepman, sebuah perangkat wearable activity tracker yang difokuskan pada aspek kesehatan. Ia bukan sekedar smartwatch ataupun smart alarm, Sleepman mengoptimalkan mutu tidur, membangunkan Anda di saat yang tepat, serta menyediakan data lengkap terkait pola tidur. Device juga akan mengingatkan jika kita kehilangan konsentrasi atau tertidur saat berkendara.

Meski perangkat pelacak tidur telah banyak tersedia, Sleepman bekerja dengan metode unik. Device dikenakan layaknya smartwatch, namun ia mampu memonitor aktivitas otak melalui sensor EDA (electro-dermal activity). Sleepman mengumpulkan data sinyal biologis otak via algoritma khusus secara akurat; dapat mengetahui apakah Anda sedang terjaga, bermimpi, tidur ringan, atau benar-benar terlelap.

Keunggulan utama Sleepman adalah kemampuan menentukan waktu sempurna buat membangunkan user. Supaya bisa merasa segar, pada dasarnya Anda harus terjaga di tingkatan tidur yang benar, karena jika tidak, kita malah merasa kaget dan linglung. Teknologi dalam Sleepman terus menerus mengawasi tubuh, dapat mengetahui kapan Anda berada di level tidur paling ringan, lalu membangunkan Anda dalam jeda waktu 20 menit dari alarm.

Uniknya lagi, Sleepman juga bisa membantu Anda melakukan power nap - tidur siang singkat buat mengembalikan kesegaran, memori dan kewaspadaan. Ada syarat agar tujuan dari aktivitas ini terpenuhi: durasi tidur siang harus kurang dari 20 menit, dan Anda harus bangun di momen yang benar. Jika sampai masuk ke tahap deep sleep, efeknya malah menyebabkan kita merasa lelah.

Dengan mengamati sinyal badan ketika tidur siang, Sleepman akan segera menyadarkan Anda sebelum 'terjerumus' ke level tidur lelap, dan Anda tidak perlu bingung menentukan alarm. Selain itu, device juga bertugas mengurangi insiden di jalan raya akibat pengemudi mengantuk. Jika mendeteksi turunnya konsentrasi tubuh, Sleepman segera menotifikasi user melalui getaran, suara serta cahaya; mengingatkan mereka untuk berhenti dan beristirahat.

Tim Avantech Inc belum lama melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Kickstarter. Di sana, Anda bisa membeli versi Early Bird Sleepman seharga hanya US$ 100 (harga retail-nya adalah US$ 250). Produk rencananya mulai didistribusi pada bulan November 2016 nanti.