13 July 2018

by Yoga Wisesa

Berwujud Seperti Termos, Airwirl Ialah Unit Penyejuk Udara Portable

Airwirl menawarkan portabilitas dan solusi pendingin sejati.

Memang tak mudah tinggal di wilayah tropis. Ketika penduduk negera empat musim hanya berjumpa dengan musim panas selama beberapa bulan saja, kita harus menghadapinya sepanjang tahun. Pendingin udara merupakan sahabat baik kita dalam berurusan melawan panas dan keringat, namun AC tidak banyak membantu jika Anda harus pergi ke luar ruangan.

Sudah ada banyak solusi perangkat pendingin tubuh portable ditawarkan developer, dari mulai AC mini hingga wearable. Perangkat-perangkat tersebut sangat unik, namun mungkin alasan mereka tidak populer di kalangan konsumen disebabkan oleh aspek desain yang kurang praktis, atau sebetulnya cuma sekadar memberikan 'sensasi dingin'. Tapi perangkat bernama Airwirl ini berbeda karena betul-betul menawarkan portabilitas dan solusi pendingin sejati.

Perangkat unik garapan tim developer Florida tersebut mempunyai penampilan seperti tumbler/termos. Desain ini memastikannya mudah dibawa-bawa dan tidak membuat Anda jadi pusat perhatian. Airwirl mengusung sebuah solusi thermal baru, tidak seperti mister (penyemprot kabut) atau kipas bertenaga baterai, dan benar-benar menghadirkan zona temperatur yang pengguna inginkan.

Dengan begini, Anda dapat membawa udara sejuk ke mana pun, saat berjalan-jalan sambil membawa bayi di stroller, menonton pertandingan olahraga, atau ketika pergi ke gym. Dan tidak hanya menyejukkan, Airwirl juga bisa menjadi penghangat portable sewaktu Anda pergi ke daerah dingin. Bergantung dari kebutuhan, Anda bisa memasukkan es atau hand warmer ke wadahnya.

Airwirl memiliki struktur mirip termos, terbuat dari dua lapis baja anti-karat dengan ruang vakum di tengahnya. Tubuhnya didesain untuk menjaga temperatur internal tetap bertahan lama dan tidak keluar tanpa seizin Anda. Namun bagian paling istimewa di sana adalah tutupnya.

Bagian tersebut mempunyai sistem kipas turbin yang bekerja hening untuk 'menyemprotkan' udara dingin/hangat ke luar, dikombinasikan bersama pipa panjang dengan ujung yang diposisikan di tengah-tengah wadah - karena di zona inilah suhu berada di titik paling rendah/tinggi. Di sana, developer juga membubuhkan busa khusus buat mengisolasi temperatur.

Cara menggunakannya sangat mudah. Setelah memasukkan es atau hand warmer, Anda hanya tinggal mencantumkan tiga buah baterai AA di tempat yang tersedia, lalu menyalakannya dengan menekan tombol power. Anda bisa mengarahkan lubang exhaust langsung ke tubuh atau menyambungkan selang penyemprot. Airwirl diklaim mampu bekerja efisien, menyala seharian cuma berbekal tiga butir baterai (Anda bisa memilih varian lithium rechargeable).

Airwirl sudah dapat dipesan di Kickstarter, dan akan mulai dikapalkan pada bulan Agustus nanti. Seperti pada produk elektronik lain, portabilitas memang menuntut harga yang tidak murah. Airwirl dijajakan seharga mulai dari US$ 130 - setara atau bahkan lebih mahal dari air-cooler rumahan.