7 November 2014

by Yoga Wisesa

Bincang-Bincang Dengan Vice President Xiaomi, Hugo Barra

Kesuksesan Xiaomi dalam mengumpulkan dan membangun loyalitas konsumen tak lepas dari langkah pemasaran jitu yang mereka usung. Pada pendaratan resmi perdana di Indonesia, Xiaomi menerangkan dengan gamblang strategi mereka. Dan di peluncuran Redmi Note di Jakarta, para jurnalis diundang untuk berdiskusi bersama vice president Hugo Barra.

Setidaknya ada tiga key selling point yang membuat Redmi Note begitu menarik: layar berukuran di atas rata-rata beresolusi 720p, prosesor, dan tentu saja, harganya. Terlepas dari pendapat Intel soal jumlah core tak menentukan kualitas performa, prosesor delapan-core di Redmi Note memungkinkannya menyikat game-game bergrafis intens tanpa kesulitan.

Meskipun jajaran perangkat mobile adalah alasan mengapa Mi begitu dikenal konsumen, mereka bukanlah satu-satunya fokus bisnis Xiaomi. Produsen asal China itu tanpa sungkan-sungkan menjajakan aksesoris dan pelangkap smartphone. Ada back cover, case, screen guard, hingga power bank.

Xiaomi mengerti, aksesoris merupakan bagian penting di ekosistem pasar mobile device Indonesia, kita gemar menambahkan pelindung dan screen protector - walau kita tahu lapisan Corning Gorilla Glass 3 sebenarnya sudah lebih dari cukup melindungi layar. Mi tak hanya menawarkan handset, tapi juga opsi dalam mengkustomisasi penampilan produknya.

 

Info menarik: Ditawarkan di Harga Kompetitif, Gerbang Pemesanan Redmi Note Sudah Dibuka

 

Dalam presentasi singkat, Hugo Barra menunjukkan bagaimana antusiasme fans Mi di Indonesia terus meningkat semenjak Xiaomi resmi melangkahkan kakinya di sini. Barra dengan bangga memamerkan karya-karya persembahan para fans mereka. Berkaitan dengan perayaan Halloween, beberapa ilustrasi dibuat dari mengkombinasi maskot Mi Bunny dan hantu lokal (Mi Cong sangat lucu). Dan inilah satu dari banyak strategi pendekatan personal Mi langsung ke konsumen.

Ketika Redmi 1S diumumkan di sini, Xiaomi menjelaskan langkah-langkah yang segera diambil demi menyajikan layanan after sale memuaskan. Rencananya, mereka akan membuka 17 service center di Indonesia, ditambah sebuah janji: proses servis hanya memakan waktu maksimal dua jam. Mungkin banyak orang akan skeptis terhadap klaim tersebut, tapi hal itu tidaklah mustahil.

 

Info menarik: Xiaomi Siap Bikin Kamera Mirip GoPro?

 

Walaupun Hugo Barra mengaku mereka tidak mempunyai target penjualan khusus, sistem flash sale memungkinkan mereka mengukur jumlah penjualan produk. Dan penjualan 'terkontrol' mempermudah Mi dalam menjalankan layanan after sale. Tapi lalu bagaimana dengan device yang dibeli selain dari website resmi - dalam hal ini Lazada.co.id?

Barra meyakinkan, service center akan menerima seluruh produk Mi selama Anda memiliki bukti transaksi dan barang tidak dibeli di China, karena alasan legalitas dan lain-lain. Andaikan Redmi Note yang Anda beli di Singapura atau Malaysia mengalami kerusakan, jangan ragu-ragu membawanya ke sana. Service center utama dibuka di komplek perniagaan dan mall ITC Roxy Mas tak lama lagi, dimana Anda dapat mencicipi produk-produk Mi selain smartphone (ada TV 4K!).

Xiaomi sadar, banyak orang juga menanti Mi 4. Dari jawaban Barra, tampaknya cepat atau lambat smartphone ini segera hadir di Indonesia, meskipun mereka tak mau menyebutkan tanggal spesifiknya. Yang jelas, Mi 3 sendiri sudah dipastikan tidak bisa dipasarkan di sini. Sang vice president berkata, produksi Mi 3 sudah dihentikan. Jika bersikeras memasukkannya ke Indonesia, pasokan tidak mencukupi.

Terakhir, saya bertanya adakah info baru soal wearable tech besutan Xiaomi. Selain Mi Band yang diperkenalkan belum lama ini, mereka sepertinya belum menyiapkan produk baru. Berita baik, Xiaomi telah memiliki niat untuk memasarkannya di Indonesia.