6 November 2014

by Yoga Wisesa

Bionic Bird, Burung 'Robot' Yang Bisa Anda Kendalikan Dari Smartphone

Di sepanjang sejarah, kemampuan terbang seperti burung ialah salah satu impian manusia. Berkatnya, aviasi berhasil dipionirkan oleh Orville dan Wilbur Wright. Penerbangan tak hanya hadir sebagai sarana transportasi, namun juga medium riset, pembelajaran serta hiburan. Dan satu startup asal Perancis menawarkan mainan terbang yang belum pernah ada sebelumnya.

Dinamai Bionic Bird, mungkin jika sekilas melihatnya terbang, kita tidak akan tahu sebenarnya ia bukanlah burung sungguhan. Bionic Bird adalah mainan remote control unik menyerupai burung pertama yang dikendalikan dari smartphone. Karena bentuk uniknya, ia diklaim tak akan menakuti hewan lain - bisa dijadikan mainan ataupun alat untuk riset fauna.

Rancangan Bionic Bird membuatnya sangat ringan, dan ia bergerak layaknya burung sungguhan, dibuat dengan mengimitasi cara makhluk aves itu terbang. Tapi bukankah banyak binatang lain yang menjadi pemangsa burung - seperti kucing atau elang? Jangan cemas, tubuh Bionic Bird dibuat dari kombinasi busa super-kuat dan struktur serat karbon pada ekor serta sayapnya.

Jadi seandainya ia diserang kucing tetangga, Bionic Bird tak akan rusak, dan hewan peliharaan juga tidak terluka. Sistem kontrolnya memanfaatkan perangkat mobile via koneksi Bluetooth, menjangkau hingga jarak 100 meter. Aplikasi tinggal diunduh gratis dari app store. Untuk sekarang, ia hanya kompatibel dengan iPhone 4S, 5 dan semua model iPad mini. Dukungan platform Android dan iPhone 6 rencananya hadir di awal 2015, disusul Windows Phone.

 

Info menarik: PowerUp Bisa Mengubah Pesawat Kertas Jadi Mainan Remote Control

 

Bionic Bird mengambil tenaga dari unit charger portable berbentuk telur. Proses pengisian tenaga hanya berlangsung 12 menit, memungkinkan sang burung robot terbang selama 10 menit. Bionic Bird juga mempunyai bobot sangat ringan, hanya sembilan gram, dengan komponen berteknologi micro. Walaupun versi prototype Bionic Bird sudah dapat terbang di udara, tim pengembang memiliki beberapa target lain.

Pertama, mereka ingin menyiapkan channel untuk mengontrol ekor secara terpisah, agar Bionic Bird mampu terbang lebih lambat. Setelah itu, tim juga sedang meracik rangkaian otot bio-metal, membuat Bionic Bird dapat terbang di tempat a la burung kolibri. Terakhir tapi tak kalah penting, developer bermaksud melengkapi Bionic Bird dengan kamera video HD, ditayangkan langsung ke handset.

Bionic Bird dijual di harga yang sangat terjangkau. Melalui situs crowdfundingIndie Gogo, satu unitnya ditawarkan mulai dari US$ 120, sudah termasuk telur charger, bonus kaos dan film dokumentasinya.

Situs resmi: MyBionicBird.com.