13 October 2015

by Yoga Wisesa

Biopod Ialah Microhabitat Pintar dan Terkoneksi Pertama di Dunia

Bertambahnya penduduk suka tidak suka memberi dampak negatif pada lingkungan hidup. Ambil contohnya sisa industri teknologi, tiap tahun tercipta 20-50 juta ton sampah elektronik. Bukan cuma manusia, kehidupan flora dan fauna juga ikut terancam. Sudah sepantasnya teknologi dipakai untuk melestarikan lingkungan, dan hal itu bisa terwujud oleh satu langkah kecil.

Jared Wolfe ialah seorang ahli biologi yang sudah cukup lama mempelajari hubungan antara katak dan kelestarian hutan tropis. Hewan amfibi ini merupakan salah satu fauna paling sensitif, dianggap sebagai indikator penting kesehatan ekosistem Bumi. Menurunnya kawasan habitat secara drastis berujung pada kepunahan sejumlah spesies katak langka, mendorong Wolfe mendesain habitan buatan demi menyelamatkan mereka. Itulah awal penggarapan proyek Biopod.

Pada dasarnya, Biopod adalah sebuah miniatur dari habitat alami, atau istilahnya microhabitat. Bayangkan saja sebuah aquarium canggih, namun bukan hanya buat memelihara ikan, Anda bisa menumbuhkan taman sayur-sayuran, membangun versi kecil hutan hujan, sebagai tempat memelihara hewan, platform belajar anak-anak, atau sekedar jadi dekorasi rumah. Dan sudah pasti, Biopod turut ditopang fitur serta konektivitas pintar, semua fungsinya dikendalikan lewat app mobile.

Penggunaan Biopod sangat sederhana. Pertama, Anda cuma perlu menambahkan tanah dan menanam benih. Kemudian pilih apa yang ingin Anda budi daya: tumbuhan, hewan atau dekorasi. Aplikasi Biopod akan memberi tahu Anda varietas bibit terbaik, termasuk info siklus serta lamanya waktu pertumbuhan. Anda juga dapat memilih habitat serta program pengembangan ratusan spesies hewan, ditambah rekomendasi tipe-tipe tanaman pendukung.

Info menarik: Rangkaian Lampu Living Things ‘Ditenagai’ Ganggang, dan Bisa Dimakan

Biopod mampu mengatur temperatur, cahaya, kelembapan, sirkulasi udara, serta curah hujan secara otomatis. Sinar diproduksi dari lampu LED ber-UVA/UVB, dan semua kemampuan tersebut tersambung ke app lewat Wi-Fi. Perangkat juga dapat digunakan untuk merekam via kamera HD. Tiap unit terhubung ke platform Biopod Cloud, dan di sana Anda bisa saling berbagi informasi dengan para pemilik Biopod.

Wolfe dan timnya menyediakan tiga tipe Biopod berdasarkan ukuran volume, yaitu One (53-liter), Terra (80-liter) dan Aqua (120-liter). Ada satu pertimbangan penting lagi: penyajian microhabitat buatan tersebut jauh lebih simpel dan murah dibanding merakitnya sendiri. Ada belasan komponen yang harus disiapkan, dan menurut developer, modalnya bisa melampaui US$ 1.000.

Developer saat ini sedang melangsungkan program penggalangan dana di Kicstarter, dan target stretch dasar sudah jauh terlewati. Versi retail Biopod rencananya dijual seharga mulai dari US$ 300, tapi di masa crowdfunding Anda dapat memilikinya seharga US$ 205 saja.