21 March 2017

by Yoga Wisesa

Bisa Menstimulasi Otak, Headphone Halo Sport Buat Anda Jadi Atlet yang Lebih Baik

Halo Sport mengirim gelombang listrik ke motor cortex, membuat otak lebih tanggap terhadap gerakan fisik.

Banyak atlet profesional menggunakan perangkat wearable untuk meningkatkan performa fisik mereka, namun sebuah device buatan tim Halo Neuroscience melakukannya dengan cara berbeda. Teknologinya sangat kompleks, dan sudah melewati proses pengembangan selama bertahun-tahun hingga akhirnya dilepas ke tangan end-user di penghujung tahun 2016 silam.

Sebelumnya dijual secara eksklusif buat para atlet Olimpiade dan kalangan militer, Halo Neuroscience mulai menawarkan Halo Sport ke konsumen umum. Halo Sport adalah headphone berkemampuan canggih: sanggup menstimulasi area di otak yang terhubung ke fungsi gerakan otot, membuat olahraga jadi lebih optimal. Headset ini memengaruhi empat aspek di tubuh kita: kekuatan, daya ledak otot, ketahanan, dan memori otot.

Caranya? Halo Sport mampu mengirim gelombang listrik ke motor cortex, yaitu bagian otak yang mengendalikan gerakan tubuh, dan mengubah sel-sel di sana ke kondisi hyperplastic - pada dasarnya membuat otak jadi lebih tanggap terhadap gerakan fisik. Teknologi ini bukan sekedar teori fiksi ilmiah, sudah diuji dan dibuktikan hasilnya. Dan Anda tak perlu cemas soal efek jangka panjang pada kesehatan; solusi ini sangat aman, telah memperoleh sertifikasi ISO 13485 dan ISO 14971.

Halo Sport ialah headphone over-ear, tersusun atas kombinasi bahan pastik dan logam fleksibel. Meski terlihat besar, bobotnya ringan. Di sana, produsen membubuhkan ear cup terbuka berukuran 3,5-inci, memadunya bersama bantalan empuk berlapis kulit sintentis. Dengannya, Anda tetap bisa mendengar suara-suara di sekitar, cocok digunakan saat Anda sedang belari atau bersepeda. Headphone menyimpan unit baterai internal, bisa di-charge via port microUSB, dan dapat menyajikan sesi neuropriming selama 20 menit sebanyak delapan kali.

Tentu saja Halo Sport juga bisa menghidangkan musik. Namun meski headset dibekali sambungan Bluetooth, ia hanya bisa tersambung ke player via kabel. Koneksi wireless diracik secara eksklusif buat menyambungkan Halo Sport ke aplikasi companion di perangkat bergerak.

Aplikasi tersebut memandu Anda melewati proses instalasi dan memberi arahan agar Halo Sport terpasang sempurna. Jika kurang pas, app akan segera memberi tahu, dan Anda bisa memasangnya hingga tonjolan-tonjolan di bagian dalam headband betul-betul menyentuh kulit kepala. Di sana, Anda bisa memilih mode serta me-setting untuk memfokuskan olah fisik ke seluruh tubuh atau organ tertentu seperti jari dan tangan.

Halo Sport sudah bisa dipesan di situs Halo Neuroscience, dijual seharga US$ 750.

Sumber: Haloneuro.com.