BOOM blaZek1ng dan Kisah Perpindahan Haluan dari CS:GO ke VALORANT

Perjalanan Penuh Tantang Gary “blaZek1ng” Dastin meninggalkan karir korporat yang stabil dan menaruh kepercayaan kepada game FPS pertama Riot Games hingga berlabuh di BOOM Esports

VALORANT, FPS pertama yang dikembangkan oleh Riot Games ini cukup menuai sukses di berbagai belahan dunia, termasuk Asia. Di Indonesia sendiri, popularitas VALORANT telah jauh mengalahkan tetuanya, CS:GO, dari segi akumulasi pemain hingga ekosistem esports. Ranah esports Indonesia sendiri cukup antusitas menyambut hadirnya VALORANT. Datangnya game ini juga sekaligus menjadi nafas baru bagi genre FPS di PC yang sempat redup di Indonesia beberapa tahun ke belakang karena kalah saing dengan gamemobile.

Bukti dari pertumbuhan pesat skena esports VALORANT di Indonesia salah satunya tercermin oleh BOOM Esports. Tim bertagar #HungryBeast ini sudah menjadi langganan perwakilan Indonesia di ajang internasional.

Fakta menariknya, BOOM Esports didominasi oleh para pemain profesional dari CS:GO yang "pindah haluan". Salah satunya adalah kapten dari BOOM Esports, Gary “blaZek1ng” Dastin.

Kalau ditengok ke belakang, nama blaZek1ng sudah sering muncul di ajang-ajang besar CS:GO lokal bersama tim-tim top asal Indonesia. Namanya sempat terukir di salah satu turnamen CS:GO terbesar Indonesia, ROG Masters 2017 Indonesia yang diadakan pada bulan September 2017 silam. Saat itu, timnya, AKARA, berhasil membungkam Recca Esports yang notabene adalah tim terkuat Indonesia di eranya.

ROG Masters 2017 Sebagai Pembuktian Terakhir blaZek1ng

Image Credit: GGWP

Melalui podcast GLHF Production, blaZek1ng mengemukakan bahwa ROG Masters 2017 Indonesia adalah kesempatan terakhir mereka membuktikan diri sebagai tim yang patut diperhitungkan. Jika tidak memenangkan gelaran besar tersebut, ia bersama William "kr0" Adinata akan gantung mouse dari ranah esports dan fokus di real-life. Jika kita tengok ke belakang, tahun 2017 adalah tahun yang cukup berat untuk tim selain Recca Esports. Saat itu, Recca Esports baru saja kedatangan tiga pemain utama milik TEAMnxl>, ditambah dengan Kevin "xccurate" Susanto yang sedang naik daun.

Kemenangannya di turnamen LAN CS:GO terbesar di Indonesia itu pun menjadikan nama Gary Dastin masih terpampang sebagai salah satu pemain esports profesional hingga saat ini di BOOM Esports.

Dua bulan paska kemenangan tersebut, ia berlabuh ke Executioners (XcN) yang merupakan organisasi legendaris Indonesia dan juga masih eksis hingga saat ini. Di sana, ia satu perahu dengan Tejas “rite2ace” Sawant yang saat ini bermain untuk Tim Mahi India serta Adrian "adrnking" Setiawan yang merupakan teman mainnya di BOOM Esports hingga sekarang.

Rex Regum Qeon juga sempat terjun ke ranah CS:GO spesial untuk gelaran IESPL TBOF. Pecahnya XcN kemudian membawa Gary berlabuh ke RRQ di pertengahan gelaran IESPL TBOF. Di sana, ia satu tim bersama Kevin “dispenser” Te dan Jayvee “DubsteP” Paguirigan yang saat ini bermain di roster VALORANT Bren Esports Filipina. Segudang pengalaman bersama pemain-pemain besar ini tidak bisa diremehkan sama sekali.

Beberapa bulan berselang, berakhirnya IESPL dibarengi juga dengan belasan organisasi esports yang pelan-pelan angkat kaki dari ranah CS:GO Indonesia, termasuk Rex Regum Qeon, super team Indonesia

“Karena di saat itu gua udah tau RRQ bakal dibubarin, karena kita sudah tau, RRQ ini adalah tim mobile, gw bilang ke mereka. Kita kelar IESPL, juara ga juara juga bakal dibubarin. Jadi pas dibubarin, gua, WnD, DubsteP, sama dispenser, semua udah ketawa-ketawa aja. “ Pungkas Gary di podcast GLHF.

Image Credit: IEG 2018

Transisi ke VALORANT

Setelah keluar dari RRQ, Gary sempat absen dari ranah kompetitif untuk menyelesaikan kuliahnya dan kemudian mejalani karir di salah satu perusahaan korporat besar Indonesia.

Project A yang diumumkan oleh Riot Games di penghujung tahun 2019 sempat menarik perhatian Gary, walaupun cukup pesimis pada saat itu. Namun setelah VALORANT dirilis untuk umum, persepsinya berubah 180 derajat. “Reaksi pertama gua adalah, wah ini game seru juga, boleh nih.”

Mekanisme permainan yang sama antara VALORANT dengan CS:GO juga membantu transisinya ke game baru ini lebih mudah. “Saat mencoba VALORANT, cukup mudah untuk gua karena sudah paham basicnya (dari CS:GO).”

Awal karir profesional blaZek1ng di VALORANT dimulai dengan bergabung dengan Boys With Love. Bersama empat temannya yang juga mantan pemain profesional di CS:GO, ia berhasil menyabet empat trofi juara di kompetisi komunitas. Satu bulan berselang sejak perilisan VALORANT di Juni 2020, mereka langsung diboyong oleh BOOM Esports.

blaZek1ng bersama XcN memenangkan eXTREMESLAND Asia CS:GO 2018. (Image Credit: XcN Gaming)

Faktanya, enam dari tujuh pemain yang pernah singgah BOOM Esports adalah mantan pemain profesional CS:GO. Adrian "adrnking" Setiawan merupakan teman satu seperjuangan Gary di XcN CS:GO. Sedangkan Agung “Sys” Frianto dan Kevin “Eeyore” Gunawan sempat satu kapal di Recca Esports. Duet Riyan “Notoriouszx” Fiqri dan Nanda "Asterisk" Rizana juga mantan pemain dari BOOM ID CS:GO (sekarang BOOM Esports).

NcSlasher adalah satu-satunya pemain BOOM Esports dengan latar belakang yang berbeda. Ia merupakan mantan pemain PUBG PC bersama Aerowolf ADS (Team One). Pada satu titik, timnya adalah tim PUBG PC nomor satu di Indonesia, dan bahkan sempat masuk ke delapan besar gelaran FACEIT Global Summit 2019 - Gelaran internasional PUBG PC pertama di dunia.

Untuk Gary, pilihannya untuk meninggalkan karir korporatnya yang sudah cukup gemilang dan memilih karir profesional di game yang belum sepenuhnya pasti ini dideskripsikan Gary sebagai gambling. “Namun gua mau melakukan apa yang gua mau lakukan.”

Roster versi pertama BOOM Esports. Image Credit: MineskiTV Indonesia

Nama besar masing-masing pemain menjadi bekal perjalanan skuad BOOM Esports, yang hingga saat artikel ini ditulis, adalah tim nomor dua di Indonesia di bawah NXL LIGAGAME.

Tim yang dipimpin oleh Gary ini telah menyabet rentetan trofi, mulai dari VCT Indonesia Stage 1 Challengers 1 dan 3, serta VCT Indonesia Stage 2 Challengers 1 dan 3. Di ranah internasional, mereka sudah sering satu panggung dengan tim-tim besar Asia Tenggara lainnya seperti Paper Rex, Bren Esports, dan X10 Esports.

Scene VALORANT Indonesia dan Asia saat ini

Valorant Champions Tour, atau yang sering disingkat VCT, merupakan liga resmi dari Riot Games yang paten menjadi ajang tolak ukur dan pembuktian bagi tim di seluruh dunia. Dengan VALORANT yang sebentar lagi usianya genap satu tahun, semakin banyak tim mulai mengadopsi taktik serta cara bermain yang semakin bervariasi. Seluruh tim di dunia tengah berlomba-lomba mencari komposisi strategi dan taktik yang paling ampuh untuk mendominasi region mereka masing-masing.

Perkembangan tersebut tercermin dari komposisi tim di setiap stage VCT yang berubah-ubah, terutama di tingkat domestik.

Di VCT sendiri, blaZek1ng juga mengekspresikan berkembangnya tim-tim Asia. Karena para pemain memiliki semakin banyak variasi taktik, komposisi tim di VCT pertama dan kedua cukup berbeda. Sebagai gambaran, hanya tiga tim yang berhasil hadir di tiga gelaran VCT Stage 1 Challengers Indonesia, yaitu BOOM Esports, Alter Ego, dan Seniman Grooming.

Saat ditanya pemain yang wajib menjadi watch list dari para penonton VALORANT Indonesia, ia menobatkan Patiphan "Patiphan" Chaiwong dari X10 Esports. Pemain berumur 17 tahun ini dulunya merupakan seorang pemain profesional Overwatch. Bahkan pada 2018, ia sempat mewakili Thailand di Overwatch World Cup

Patiphan dinobatkan blaZek1ng sebagai pemain yang wajib ditonton ke depannya. Image Credit: X10 Esports

Ke depannya, Gary juga mengharapkan Indonesia, khususnya BOOM Esports bisa mengibarkan benderanya di VCT Masters Stage 3 yang akan digelar di Berlin, Jerman pada bulan September mendatang. "Bismillah Berlin." Candanya.