1. Startup

Blibli.com Luncurkan Aplikasi “Video On-Demand” BlibliPlay

Dalam debutnya tayangkan siaran langsung kompetisi bulu tangkis Blibli Indonesia Open 2019

Aplikasi live streaming milik Blibli.com bernama "BlibliPlay" resmi diperkenalkan ke publik. Dalam debutnya, platform video on-demand tersebut akan menyajikan siaran langsung kompetisi bulu tangkis Blibli Indonesia Open 2019.

"Konsumsi video melalui ponsel yang tinggi di Indonesia membuat kami semakin optimis untuk menghadirkan solusi live streaming BlibliPlay. Aplikasi ini telah tersedia secara gratis di Google Playstore untuk para pengguna Android dan App Store bagi pengguna iOS," ujar SVP Trade Partnership Blibli.com Lay Ridwan Gautama.

Disebutkan juga kehadiran BlibliPlay merupakan bentuk keseriusan perusahaan untuk memperkuat platform digitalnya, serta selaras dengan komitmennya menjadikan masyarakat di era digital tetap produktif dan makin efisien. Pelanggan Blibli.com pun bisa langsung masuk dengan akun yang biasa mereka gunakan untuk berbelanja.

Ke depannya, BlibliPlay akan dikembangkan dengan menghadirkan berbagai tayangan olahraga, film, musik dan hiburan, serta konten edukatif lainnya.

Ramai-ramai menghadirkan layanan live streaming

Selain Blibli.com, sebelumnya Gojek juga telah luncurkan aplikasi Go-Play untuk sajikan beragam konten film dan video. Meluncur dalam aplikasi terpisah (layaknya Go-Life), saat ini akses ke layanan tersebut masih terbatas. Sementara itu rivalnya, Grab, memilih untuk menjalin kerja sama dengan Hooq demi memanjakan pengguna mengakses ragam konten hiburan.

Tak berhenti di situ, ketertarikan perusahaan lokal menggarap bisnis video on-demand juga ditunjukkan korporasi MNC Group. Mei 2019 lalu mereka mengumumkan terlibat dalam pendanaan lanjutan iflix. MNC akan menaruh beberapa konten pascatayang di saluran televisi agar bisa dinikmati pengguna di iflix.

More Coverage:

Pangsa pasar untuk layanan video on-demand memang terpantau terus meningkat. Salah satunya dikemukakan oleh riset Brightcove bertajuk "The 2019 Asia OTT Research Report". Indonesia menjadi satu dari 9 negara yang menjadi objek penelitian – karena dianggap cukup merepresentasikan karakteristik pangsa pasar di Asia.

Dalam hasil survei dikemukakan, terdapat ketertarikan masyarakat Indonesia untuk berlangganan ke banyak layanan video. Sebagian besar beralasan menginginkan konten yang lebih banyak dan konten yang lebih spesifik –biasanya layanan VOD punya konten khusus yang hanya tayang di platformnya. Beberapa lainnya menilai lebih hemat ketimbang opsi lainnya, misalnya televisi berbayar.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again