25 July 2016

by Yoga Wisesa

Blincam Ubah Kacamata Biasa Jadi Kamera, Dioperasikan via Kedipan Mata

Blincam mampu mengetahui mana kedipan yang disengaja dan kedipan alami dengan keakuratan 90 persen.

Meski kian canggih, kamera smartphone pada dasarnya belum menyajikan fungsi fotografi yang ringkas karena penggunaannya masih sama seperti metode standar: Anda harus mengeluarkannya dari penyimpanan, mengaktifkan kamera, mengarahkannya ke objek dan melihat live preview, kemudian menekan tombol shutter. Seorang desainer Jepang mencoba memangkas beberapa langkah tersebut dalam kreasi barunya.

Shota Takase punya berita gembira bagi para fotografer dadakan. Ia memperkenalkan device unik bernama Blincam yang mampu menyulap kacamata biasa menjadi kamera ringkas sehingga Anda tidak melewatkan momen-momen berharga. Konsepnya begitu atraktif sehingga kampanye crowdfunding sang inventor berjalan sangat sukses, mengumpulkan dana lebih dari 10 kali lipat target awal.

Menariknya lagi, Blincam sebetulnya memanfaatkan teknik yang sudah ada sebelumnya, yaitu mengaktifkan tombol shutter melalui kedipan mata - digunakan di sejumlah kamera selfie hingga Google Glass. Blincam mampu mengetahui mana kedipan yang disengaja dan kedipan alami dengan keakuratan 90 persen berbekal sensor khusus. Tersambung lewat Bluetooth, hasil-hasil jepretan akan segera disalurkan ke smartphone Anda.

Blincam hadir dalam bentuk kotak mungil panjang mirip flash drive yang dapat Anda sematkan di sisi samping kacamata, memiliki ukuran 85x17x10mm dan berbobot hanya 25 gram. Device tersebut mempunyai satu buah tombol fisik dengan modul lensa mengarah ke depan. Blincam kompatibel ke handset Android dan iOS, juga menyimpan baterai build-in, menjaganya tetap aktif hingga empat jam (atau standby sampai delapan jam).

Berdasarkan penjelasan tim penciptanya, Blincam tidak dirancang buat menggantikan fungsi kamera sesungguhnya, melainkan sebuah alat untuk mengabadikan saat-saat penting yang berlangsung singkat. Bayangkan, ketika Anda sedang mengendarai sepeda dan ingin mendokumentasikan sesuatu di perjalanan, Anda tidak perlu mengeluarkan smartphone dari tas, cukup arahkan kacamata ke target dan berkedip.

Walaupun ide di belakang Blincam terdengar menjanjikan, gagasan 'kamera dengan kedipan' sejauh ini masih sulit dituangkan jadi produk mainstream. Seperti inkarnasi sebelumnya, Blincam belum memberikan solusi bagaimana cara pengguna mengetahui arah jepretan secara presisi. Lalu dengan beredarnya produk ini ke khalayak umum, akan timbul masalah privasi seperti Google Glass.

Saat ini produk masih berada di tahap mengembangan, tetapi developer telah menyingkap rencana untuk meluncurkan Blincam di awal tahun 2017. Mereka menawarkannya dengan harga retail di US$ 185.

Via CNET. Sumber: Makuake.