Bos Xbox Soal Mixer: Saya Kecewa, tapi Tak Menyesal

Spencer merasa, Microsoft tidak boleh takut untuk membuat proyek yang mungkin gagal

Pada akhir Juni 2020, Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan menutup platform streaming game Mixer. Xbox Head, Phil Spencer mengaku bahwa dia kecewa dengan keputusan tersebut tapi dia tidak menyesal Microsoft pernah mencoba untuk membuat platform streaming game.

"Jika Anda mencoba untuk membuat sesuatu yang memiliki potensi besar dan Anda gagal mencapai potensi tersebut, tentu saja hal itu mengecewakan," kata Spencer pada GamesIndustry. "Saya tidak menyesal. Kami membuat keputusan terbaik berdasarkan informasi yang kami punya saat itu.

"Kita ada di industri kreatif, yang didorong oleh tren," ujar Spencer. "Dan jika kami masuk ke industri ini tapi takut untuk gagal, kami tidak akan pernah bisa merealisasikan visi kami sebagai perusahaan." Lebih lanjut dia berkata, "Saya rasa, penting bagi kami untuk tidak takut membuat proyek yang mungkin gagal. Dan itulah seni dalam membuat game serta platform game."

Phil Spencer merasa tidak menyesal karena mencoba mengembangkan Mixer.

Pada 2019, industri konten game mencapai US$6,5 miliar. Karena itu, tidak heran jika Microsoft juga tertarik membuat platform streaming game sendiri. Mereka bahkan merekrut beberapa streamer ternama, seperti Tyler "Ninja" Blevins dan Michael "Shroud" Grzesiek. Sayangnya, hal itu tidak cukup untuk membuat Mixer sukses. Namun, Microsoft punya alasan untuk bertahan di industri game.

Ke depan, Microsoft akan fokus pada tiga hal, yaitu konten, komunitas, dan cloud. Belakangan, mereka memang sibuk mengakuisisi atau membuat studio game baru. Tak hanya itu, mereka juga fokus untuk mengembangkan cloud gaming bernama xCloud. Spencer mengaku percaya diri dengan strategi Microsoft. Dia percaya, Microsoft bisa mengembangkan xCloud di atas layanan cloud mereka, yaitu Azure. Dia lalu menjelaskan alasan mengapa Microsoft tertarik untuk menyediakan platform cloud gaming.

Spencer mengatakan, konsol memang laku keras di beberapa negara. Namun, dia sadar, di beberapa negara, konsol bukanlah opsi utama para gamer. Tak hanya itu, dari tahun ke tahun, total penjualan konsol juga terus menurun. Spencer mengungkap, Microsoft akan menyediakan xCloud bagi jutaan gamer yang tidak bermain game di konsol. Dan jika mereka sukses, hal itu juga akan menguntungkan para kreator game, karena mereka akan punya jutaan calon pemain baru.

"Soal komunitas, Xbox Live kini punya hampir 100 juta pengguna berbayar. Jumlah pengguna Xbox Live juga terus bertambah di berbagai platform, mulai dari iOS dan Android, dan kini kami juga tersedia di Switch. Kami juga ada di PC dan tentu saja, Xbox. Komunitas kami terus tumbuh, " ujar Spencer.

Sumber header: The Verge