20 April 2017

by Yoga Wisesa

Bose Kena Gugat Akibat Memata-Matai Pengguna Dengan Headphone?

Praktek ini melanggar Wiretap Act Amerika Serikat yang melarang perusahaan 'diam-diam mengumpulkan, mengirimkan, dan membeberkan pilihan musik serta info audio pengguna ke pihak ketiga'.

Mungkin sudah lama Anda mendengar bagaimana periferal komputer seperti kamera dan mic bisa digunakan oleh pihak tertentu buat mengawasi gerak-gerik user. Itu alasannya mengapa tokoh-tokoh penting seperti pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan direktur FBI James Comey menutup webcam di perangkat miliknya. Tentu saja, celah keamanan tak hanya terdapat di sana.

Bose, perusahaan perlengkapan audio asal Massachusetts, belum lama ini dituduh telah menggunakan aplikasi mobile untuk mengumpulkan data serta melacak kebiasaan para pengguna produknya, lalu menjual informasi tersebut ke pihak ketiga tanpa izin. Komplain tersebut diajukan oleh Kyle Zak di pengadilan federal Chicago. Ia meminta agar Bose menghentikan praktek penjualan info konsumen yang mengunduh app Bose Connect di Apple store dan Google Play.

Zak sedang mencoba mengukuhkan gugatannya, karena praktek ini melanggar Wiretap Act Amerika Serikat yang melarang perusahaan 'diam-diam mengumpulkan, mengirimkan, dan membeberkan pilihan musik dan informasi koleksi audio user ke pihak ketiga, termasuk ke perusahaan data mining'.

Dalam tuntutannya, Zak menceritakan bahwa ia membeli headphone Bose QuietComfort 35 seharga US$ 350. Selanjutnya, ia mengikuti langkah-langkah yang Bose minta agar 'headset dapat menyajikan seluruh kemampuannya'. Zak mengunduh aplikasi mobile, lalu mengisi data diri seperti nama, alamat email, serta nomor seri dari headphone. Namun Zak mengaku terkejut saat mengetahui Bose telah mengirim 'semua info media' ke Segment.io, website spesialis akumulasi data konsumen.

Menurutnya, pilihan musik atau audio bisa mengekspos segala hal terkait karakteristik dan perilaku pengguna, jenis kelamin, umur, termasuk pandangan politik dan agama. Jika seseorang suka mendengarkan lantunan pengajian, maka hampir dapat dipastikan ia adalah seorang Muslim. Lalu berdasarkan studi ilmiah, preferensi lagu juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi kondisi autisme.

Christopher Dore selaku pengacara Zak turut menambahkan bahwa seharusnya user memperoleh privasi tinggi saat mereka mengenakan headphone, bukan sebaliknya. Dan sudah seharusnya para pengguna merasa tidak nyaman.

Lewat dakwaan tersebut, Kyle Zak meminta ganti rugi senilai jutaan dolar mewakili pengguna headphone dan speaker Bose, termasuk model QuietComfort 35, QuietControl 30, SoundLink Around-Ear Wireless Headphones II, SoundLink Color II, SoundSport Wireless serta SoundSport Pulse Wireless. Ia juga mendesak Bose agar segera menghentikan praktek pengumpulan data.

Sejauh ini, Bose belum mengeluarkan pernyataan.

Sumber: Reuters & CNET.