3 July 2015

by Yoga Wisesa

Bricasso Ialah Printer Lego Untuk Mencetak Mosaik Lego

Kepopularitasan Lego ditunjukkan oleh penjelmaan mainan konstruksi plastik ini di beragam media seperti buku, film dan karya seni. Tak cuma digunakan sebagai alat edukasi, Lego turut menginspirasi banyak inventor, salah satunya Jason Allemann. Di usia dewasa, Allemann menuangkan seluruh kecintaannya pada Lego dalam sebuah perangkat yang sangat unik.

Berkreasi dengan balok-balok mungil Lego bukanlah hal baru buat Alleman. Karya sang inventor sebelumnya meliputi mainan sederhana semisal kangguru mekanik hingga miniatur unit particle accelerator milik European Organization for Nuclear Research (atau CERN). Proyek Alleman selanjutnya adalah Bricasso, sebuah printer yang tersusun dari Lego, dapat memindai gambar, untuk mencetak mosaik Lego ala pixel art.

Sejauh ini Bricasso merupakan karya Jason Allemann yang paling rumit dan ambisius, terdiri atas kombinasi sistem mesin cetak tradisional, 3D printer dan scanner. Butuh waktu berbulan-bulan buat merampungkannya. Semua bagian Bricasso dirakit dengan blok Lego, dipadu rangkaian mesin dari Lego Mindstorms EV3. Komponen terakhir tersebut diperlukan karena mempunyai unit sensor warna, juga sebagai medium penyimpanan data.

Info menarik: Inventor Korea Ciptakan Record Player ‘The Planet’ Dari Lego

Beginilah cara kerjanya: Letakkan pelat dasar dan taruh ilustrasi di area yang disediakan. Saat tombol 'start' ditekan, pertama-tama Bricasso akan mulai memindai. Lalu tekan satu tombol lagi untuk mulai pencetakan. Sebuah lengan bertugas mengambil blok Lego buat dijadikan mosaik satu per satu. Pasokan balok memanfaatkan sistem gravitasi pada 'cartridge' vertikal di sampingnya. Printer Lego tersebut mampu menyimpan 450 pelat terpisah dengan total sembilan warna berbeda.

Kapabilitas penyimpanan data memastikan Bricasso bisa menghasilkan mosaik serupa. Allemann tidak lupa membubuhkan panduan 'legend' di baris pertama gambar supaya program mengetahui lokasi awal scan. Satu cetakan memiliki 256 mosaik (16x16) di bidang persegi - tanpa menghitung legend. Allemann tidak lupa membubuhkan pelengkap seperti clip pemegang agar kertas tidak bergerak selama proses scanning berlangsung.

Dibantu program, tadinya Allemann ingin agar Bricasso sanggup memindai dan mem-print semua jenis gambar, dan membiarkan alat unik ini menghasilkan pelat berdasarkan interpretasinya. Sayang keakuratan sensor warna EV3 sangat terbatas. Akhirnya ia harus menciptakan ilustrasi pixelated terlebih dulu sebagai panduannya.

"Mungkin di waktu ke depan saya akan memperluas proyek ini ke ranah Lego 3D printing. Tunggu saja!" tutur penggemar Lego itu. Anda bisa melihat seluruh karya Allemann di situs JK Brickworks.