1. Startup

Bridestory Resmikan Kehadirannya di Filipina dan Australia

Tak ada kustomisasi khusus di portal Bridestory, dari awal sudah didesain untuk mudah di-scale

Setelah sebelumnya meresmikan kehadirannya di Singapura, portal informasi vendor pernikahan Bridestory baru-baru ini juga mersemikan kehadirannya di Filipina. Sama seperti saat di Singapura, kehadirannya di Filipina ditandai dengan hadirnya website lokal, www.bridestrory.com.ph. Bridestory mengaku bahwa di Filipina kini sudah terdapat lebih dari 200 vendor lokal di direktori situsnya. Bridestory juga baru meresmikan kehadirannya di Australia.

CEO Bridestory Kevin Mintaraga kepada DailySocial menginformasikan bahwa ekspansinya ke Filipina tidak berbasiskan kerja sama khusus dengan partner lokal. Kevin juga menjelaskan bahwa Filipina dipilih dalam rangkaian awal ekspansi karena memiliki pasar yang mirip dengan Indonesia. Orang-orang di Filipina disebut memiliki budaya seperti orang Indonesia, selalu mempersiapkan dana lebih untuk sebuah perta pernikahan.

Menariknya orang Filipina juga tidak asing dengan bahasa Inggris, yang berarti platform Bridestory bisa langsung masuk kendati belum melakukan lokalisasi konten secara penuh. Keuntungan serupa juga didapat saat hadir di Australia.

Kevin mengatakan bahwa model bisnis yang diusung Bridestory adalah model bisnis yang dapat dengan mudah di-scale ke pasar yang lebih luas. Tidak mengharuskan adanya kustomisasi khusus, setidaknya bahasa Inggris yang menjadi bahasa utama layanan sudah cukup memfasilitasinya. Hanya saja perlu ekstra energi untuk meningkatkan populasi vendor lokal penyedia fasilitas acara pernikahan sesuai dengan kategori yang terdapat di portal Bridestory.

Bridestory sendiri tergolong startup yang cukup mujur. Untuk inovasi produk dan pengembangan pasar sejak tahun lalu investor sudah datang silih berganti, dan yang kini sudah masuk ke dalam jajaran penyokong dana termasuk Rocket Internet, Sovereign’s Capital, Fenox Venture Capital, East Ventures, Lippo Digital Ventures, Skystar Capital, dan BEENOS Plaza.

Saat ini secara keseluruhan tedapat 15.000 lebih vendor pernikahan di Bridestory dari seluruh dunia dan 12.000 di antaranya berada di kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 150.000 pertanyaan bisnis tercatat selalu diterima oleh vendor yang ada setiap bulannya. Dari data yang dirilis SimilarWeb, Bridestory menjadi situs pernikahan paling banyak dikunjungi pada bulan lalu. Lalu lintas situsnya mencapai 500.000 kunjungan per bulan. Sebagai portal galeri, Bridestory juga memiliki jaringan Instagram pernikahan terbesar yang menjangkau lebih dari dua juta orang di dunia.

Sebelumnya, saat dalam sesi wawancara DScussion, Kevin pernah menyampaikan terkait keyakinannya terhadap bisnis Bridestory untuk bertumbuh, termasuk saat harus berhadapan dengan pangsa pasar yang bisa dibilang niche. Kevin saat ini sudah mulai mewujudkan langkah BrideStory untuk go internasional, dimulai dari negara-negara tetangga.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again