15 September 2015

by Glenn Kaonang

Bugatti Vision Gran Turismo, Cikal Bakal Supercar Tercepat di Dunia

Ah, Bugatti Veyron. Siapa sih yang tidak mengenal mobil ini? Supercar buatan Perancis ini masih mengusung predikat mobil tercepat di dunia yang legal dikemudikan di jalanan, dengan kecepatan maksimum di angka 430,9 km/jam.

Namun era kejayaan Veyron telah usai. Setelah satu dekade berkiprah dan terjual 450 unit ke orang-orang berkantong super-tebal – satu unitnya rata-rata dibanderol $2,6 juta – Bugatti Veyron akhirnya pensiun pada bulan Maret kemarin, tepatnya di ajang Geneva Motor Show.

Bugatti sendiri tidak mengenal kata berhenti dalam kamusnya. Mereka justru ingin memulai era baru sebuah supercar. Langkah awalnya, bereksperimen dengan desain lewat sebuah mobil di game Gran Turismo 6. Dari situ, lahirlah Bugatti Vision Gran Turismo.

Info menarik: Renault Alpine Vision GT: Lahir di Gran Turismo 6, untuk Dunia Nyata

Yup, ini merupakan sebuah mobil virtual. Akan tetapi Bugatti rupanya mengambil langkah yang sama seperti Renault. Di ajang Frankfurt Motor Show 2015, Bugatti ‘menghidupkan’ supercarvirtual-nya, memamerkan segala lekukan seksinya ke hadapan publik secara langsung lewat sebuah prototipe berangka carbon fiber.

Bugatti mengaku bahwa ini menggambarkan filosofi desain brand-nya di masa yang akan datang, mengambil inspirasi dari mobil balap Le Mans era 1920 dan 1930-an, tapi di saat yang sama juga membawa penampilan yang merupakan evolusi dari Veyron.

Secara garis besar karakter bodinya masih sama, terutama pada bagian hidung beserta grille-nya. Sebuah spoiler berukuran masif menghiasi bagian belakangnya, menyambung ke semacam sirip hingga pada bagian atap mobil. Bugatti tak sekedar mendesain mobil ini seseksi mungkin, tetapi juga mempertimbangkan faktor aerodinamika lewat sederet simulasi yang mereka kerjakan.

Info menarik: Gran Turismo 7 Sedang Dalam Pengembangan

Mengikuti tradisi balapan yang sudah menjadi DNA Bugatti, mesin berkonfigurasi W16 dipercaya menjadi ‘roket pendorong’ supercar ini. Tanpa perlu diragukan, kecepatan maksimumnya pasti menembus angka 400 km/jam, dan kemungkinan besar bisa melampaui pencapaian Bugatti Veyron.

Kekentalan aroma racing masih terus tercium hingga ke dalam kabin, terutama dengan warna two-tone yang membalut berbagai panelnya. Pengemudi akan dihadapkan dengan dua panel instrumen berlayar cekung – satu di setir dan satu di tempat biasa – untuk memberikan semua informasi yang relevan secara gamblang dan jelas.

Pada layar di belakang setir, akan tampil gambar kondisi sekitar yang didapat dari tiga kamera yang terpasang di eksterior. Fitur ini krusial karena kaca spion supercar ini begitu kecil demi memantapkan aerodinamika semaksimal mungkin.

Menurut kabar yang beredar, supercar ini akan dinamai Bugatti Chiron sebagai bentuk apresiasi terhadap pembalap F1 Louis Chiron yang mengharumkan nama Bugatti di podium. Saat dirilis nantinya, desainnya kemungkinan akan berbeda. Namun paling tidak kita sekarang bisa mendapat gambaran bagaimana kiranya supercarnext-gen tersebut lewat Bugatti Vision Gran Turismo.

Sumber: Autoblog dan Wired.