1. Startup

Bukalapak Perluas Agregator Jasa Logistik “BukaSend” dalam Bentuk Keagenan

Di aplikasi Mitra Bukalapak telah menjaring lebih dari 12 ribu agen BukaSend bergabung sejak diluncurkan

Bukalapak mengumumkan perluasan solusi jasa logistik BukaSend yang kini tersedia dalam bentuk keagenan di aplikasi Mitra Bukalapak. Sebelumnya, solusi ini hadir di aplikasi konsumer Bukalapak sejak 2019 untuk permudah pelapak mengirim barang ke pembeli dalam beberapa opsi.

Dengan perluasan sebagai keagenan, membuka kesempatan lebih luas kepada para pelaku UMKM untuk menjadi agen pengiriman barang untuk sejumlah jasa penyedia logistik di Tanah Air, seperti SiCepat Express, J&T Express, Lion Parcel, Ninja Xpress, Anteraja, dan Grab tanpa modal. Diklaim sejak hadir di aplikasi Mitra Bukalapak, jumlah agen BukaSend sudah mencapai lebih dari 12 ribu tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam konferensi pers virtual, Presiden Commerce & Fintech Bukalapak Victor Lesmana mengatakan, situasi pandemi telah mendorong perkembangan industri e-commerce sebagai sarana masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan itu, peran teknologi kian besar dalam membantu para pelaku industri logistik menjawab kebutuhan ini dengan lebih efisien.

“Namun seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indoneia dan semakin pesatnya pengembangan infrastruktur oleh pemerintah, menyediakan titik-titik pengambilan barang offline dalam jumlah besar telah menjadi salah satu tantangan utama bagi pelaku bisnis logistik di Indonesia,” kata dia, Selasa (30/11).

Victor melanjutkan bahwa tantangan ini disebabkan oleh sulitnya membangun jaringan konektivitas di Indonesia. Meskipun terdapat 270 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 4.800 kantor pos dan kurang dari 30.000 kantor cabang bank dan kurang lebih 100.000 ATM, walaupun terdapat lebih dari 100 bank komersial. Karenanya, menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia, baik perkotaan maupun pedesaan, yang berkontribusi terhadap lebih dari ⅔ GDP Indonesia, menjadi sangat sulit.

Akan tetapi, tantangan tersebut bisa diselesaikan dengan memanfaatkan warung sebagai titik penghubung. Bukalapak memperkenalkan agen BukaSend untuk memperluas jaringan drop point logistik guna permudah pengambilan barang. Juga, memudahkan penjual online untuk menemukan delivery point untuk jasa kurir. para Mitra Bukalapak yang menjadi Agen BukaSend juga dapat meraih penghasilan tambahan dari layanan ini. Hal yang sama juga berlaku jika hanya menjadi agen BukaSend saja.

Manager E-Commerce Relation J&T Stevan Valentino menambahkan, dengan perkembangan yang terjadi bersama Mitra Bukalapak, J&T berhasil menghemat biaya pick-up dengan coverage yang lebih luas. Hal penting lainnya adalah pick-up service dari J&T semakin bisa dioptimalkan melalui kemitraan seperti ini.

Pick-up service ini tentunya menjadi solusi bagi para pengguna J&T agar bisa terus melakukan pengiriman barang dengan aman dan nyaman di tengah pandemi,” kata Stevan.

Victor menuturkan, proses untuk menjadi agen BukaSend tidak sulit, cukup mengunduh aplikasi Mitra Bukalapak. Kemudian, pilih menu Agen BukaSend dan isi data pengirim dan penerima, lalu mitra sudah bisa mengirimkan barang. Agen BukaSend dapat menikmati komisi bersaing, hingga 35% dari total biaya kirim dan beragam promo marketing lainnya.

Pengguna BukaSend juga dapat menikmati berbagai benefit lainnya, seperti terintegrasi dengan situs, aplikasi, dan API; jaminan pasti dijemput; real-time tracking; print thermal resi; keanggotaan, laporan komisi bulanan, dan lain sebagainya.

“Syarat menjadi agen BukaSend cukup punya aplikasi Mitra Bukalapak. Tidak terbatas juga karena tidak harus punya gudang, bisnis, bisa rumahan saja,” tutup Victor.

Solusi BukaSend ini tidak jauh berbeda dengan dengan solusi yang ditawarkan oleh Shipper. Sementara, Shipper, Anteraja, dan MrSpeedy juga bekerja sama dengan DANA untuk DANA Delivery buat kemudahan pengguna mengirim paket dengan jasa kurir last mile.

Potensi logistik

E-commerce merupakan motor ekonomi digital di Indonesia yang terus bertumbuh hingga saat ini. Berdasarkan riset e-Conomy SEA 2021 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, sektor e-commerce masih menjadi penggerak ekonomi digital dengan pertumbuhan 52% atau $53 miliar.

Di ranah regional, sektor ini terus disokong dengan investasi jumbo untuk mendukung industri e-commerce sebesar $2,5 miliar di semester pertama 2021 saja, termasuk investasi yang diterima oleh J&T Express. Sebanyak 28% dari populasi wilayah diperkirakan sekarang memiliki cakupan pengiriman hari yang sama (same-day).

e-Conomy SEA 2021

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again