16 March 2020

by Glenn Kaonang

Canon EOS R5 Bakal Tawarkan Perekaman Video 8K 30 fps Tanpa Crop Factor

Dual Pixel AF pun tersedia dalam mode 8K

Bulan lalu, Canon mengumumkan bahwa mereka tengah menggarap kamera mirrorless full-frame baru, yakni EOS R5. Tidak banyak yang dibeberkan ketika itu, dan ini mendorong publik untuk berspekulasi terkait kapabilitas EOS R5, terutama mengenai kemampuannya merekam video.

Mungkin agak geregetan mendengar rumor yang simpang siur, Canon memutuskan untuk sedikit menguak EOS R5 lebih jauh sebelum peluncuran resminya. Lewat sebuah siaran pers, Canon mengonfirmasi dua fitur yang bakal diunggulkan kamera barunya tersebut: perekaman video 8K dan "Advanced Animal AF".

Bukan sembarang 8K, EOS R5 siap melakukannya dengan memanfaatkan seluruh penampang sensor, alias tanpa sedikitpun crop factor. Video beresolusi 7680 x 4320 pixel 30 fps itu dapat direkam dan disimpan langsung ke memory card tanpa perlu mengandalkan bantuan external recorder.

Lebih istimewa lagi, Canon mengklaim fitur Dual Pixel AF tetap bisa dipakai selama merekam video dalam resolusi 8K. Singkat cerita, EOS R5 menawarkan kapabilitas video yang nyaris tanpa kompromi, dan ini merupakan sesuatu yang cukup langka di luar lini kamera sinema Canon.

Mungkin Canon akhirnya sadar betapa besar pengaruh lini kamera mirrorless Sony a7 di bidang videografi dalam beberapa tahun terakhir, dan mereka memutuskan sudah waktunya bagi mereka untuk ikut menyeriusi bidang ini lewat lini kamera mirrorless-nya.

Fitur unggulan yang kedua sebenarnya juga tidak kalah menarik. Berkat Advanced Animal AF, Canon mengklaim EOS R5 mampu mengenali beragam jenis hewan (anjing, kucing, dan burung). Secara default yang dideteksi adalah matanya, tapi Canon bilang EOS R5 juga mampu mengenali wajah dan tubuh binatang di situasi-situasi tertentu, semisal ketika matanya tidak kelihatan.

Lalu kapan Canon EOS R5 akan hadir? Sayangnya itu belum diketahui. Kemungkinan kita masih harus bersabar menunggu lebih lama lagi jika melihat kondisi terkini terkait penyebaran virus corona yang telah 'melumpuhkan' banyak industri.

Sumber: DPReview.