2 February 2021

by Glenn Kaonang

Canon PowerShot PICK Adalah Kamera Pintar yang Mengandalkan AI untuk Beroperasi Secara Otomatis

Mampu mengidentifikasi subjek, melacak wajahnya, dan menentukan sendiri momen yang tepat untuk mengambil foto atau videonya

Canon punya kamera baru yang cukup menarik. Bukan yang ditujukan untuk bersaing dengan Sony A1 maupun Fujifilm GFX 100S, melainkan yang berwujud imut-imut dan mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk beroperasi secara otomatis.

Namanya Canon PowerShot PICK, dan kelebihan utamanya terletak pada kemampuannya mengenali individu demi individu, melacak wajahnya, sebelum akhirnya menentukan momen yang paling pas untuk mengambil foto atau video. Semuanya berlangsung secara otomatis berkat keterlibatan AI.

Tentu Canon bukan yang pertama mengimplementasikan ide seperti ini. Nyatanya, cara kerja PICK ini langsung mengingatkan saya pada Google Clip, kamera pintar yang Google perkenalkan di tahun 2017, dan yang sudah di-discontinue sejak 2019 kemarin.

Agar dapat mengikuti pergerakan subjek, tentu saja PICK bisa berputar (170° searah atau berlawanan jarum jam) maupun miring ke atas atau bawah (110°). Lensanya pun memiliki focal length 19-57mm dengan bukaan maksimum sebesar f/2.8, dan perangkat turut dibekali sistem image stabilization terintegrasi.

Sensor yang digunakan merupakan sensor CMOS 1/2,3 inci dengan resolusi 12 megapixel. Resolusi video tertinggi yang dapat direkam adalah 1080p 60 fps. PICK mengandalkan kartu microSD untuk menyimpan seluruh hasil foto dan videonya.

Dalam kondisi yang ideal, PICK memang dirancang untuk bekerja dengan sendirinya, mengabadikan momen-momen berharga yang terjadi di sekitarnya. Kendati demikian, pengguna tetap bisa mengoperasikannya secara manual, baik dengan menggunakan perintah suara, maupun dengan memakai aplikasi pendampingnya di smartphone. Lewat aplikasi yang sama itu pula pengguna bisa langsung melihat semua hasil tangkapan PICK.

Satu catatan penting terkait PICK adalah, ia harus selalu terhubung ke smartphone agar dapat beroperasi. Jadi ketika proses pairing-nya sudah berhasil, pengguna tinggal menyalakan PICK dan menempatkannya di titik yang diinginkan. Selain di atas meja, ia juga bisa diletakkan di atas tripod.

Secara fisik, PICK dirancang agar tidak terlalu mencuri perhatian. Wujudnya tergolong low-profile, ditambah lagi dimensinya memang cukup mungil, dengan tinggi 90 mm dan berat 170 gram. Satu informasi yang masih misterius adalah seberapa lama baterai rechargeable-nya bisa bertahan dalam sekali pengisian.

PICK bukan untuk semua orang. Pada kenyataannya, Canon memang belum menjual kamera ini secara luas, dan sejauh ini baru menawarkannya ke konsumen di Jepang melalui situs crowdfunding Makuake. Harganya dipatok 40.900 yen, atau kurang lebih setara 5,5 jutaan rupiah.

Sumber: DPReview.