4 September 2018

by Yoga Wisesa

Cara F9 Mengubah Definisi Smartphone Oppo Seri F

Kita akui, jargon 'selfie expert' sulit dilepaskan dari Oppo seri F.

Peluncuran F9 dilaksanakan hanya empat bulan setelah pelepasan smartphone 'selfie expert' F7. Hal paling menarik dari penyajiannya ialah, Oppo tidak terlalu banyak membahas kemampuan swafoto F9, meski kita tahu, kapabilitas tersebut merupakan nilai jual utama seri F. Dan belum lama ini, Anda mungkin sudah mendengar bagaimana penjualan F9 melampaui pendahulunya itu.

Pencapaian Oppo F9 terbilang membanggakan. Angka pemesanan perangkat ini kabarnya 30 persen lebih tinggi dibanding varian F7, ditakar dari periode pre-order yang dilangsungkan selama dua kali dan berakhir di tanggal 30 Agustus kemarin. Menurut keterangan Oppo, pencapaian mereka itu dipicu oleh kehadiran sejumlah fitur baru di F9, yang sebelumnya hanya tersedia pada produk high-end - dan ini juga merupakan alasan perilisan F9 dilakukan tak lama setelah Find X.

Untuk mengetahui lebih jauh seperti apa konsep yang Oppo usung dalam meracik F9, saya menghubungi PR Manager Aryo Meidianto dan mengajukan sejumlah pertanyaan. Ia menjelaskan bahwa F9 diramu untuk 'mendefinisikan kembali' seri F. Sang produsen menyadari bagaimana jargon 'pakar selfie' sulit dilepaskan darinya. Namun kali ini, Oppo mencoba mengedepankan teknologi VOOC Flash Charge serta desain dengan warna gradasi.

Tentu saja tagline 'camera phone' masih diusung brand ini. Salah satu realisasi dari komitmen Oppo buat terus mendukung ranah fotografi adalah upgrade pada kamera belakang. F9 merupakan smartphone seri F pertama yang menyajikan setup dual camera di belakang, dimanfaatkan untuk menghasilkan efek depth of field.

Walau demikian, Oppo menekankan bahwa apa yang mereka lakukan ini bukanlah sekadar langkah mengikuti tren. Menurut mereka, penerapan kamera ganda sebetulnya tidaklah sulit, tapi Oppo memutuskan buat menunggu teknologi tersebut lebih dewasa. Menerapkan dual camera bukan cuma lewat pemasangan sepasang lensa, namun perlu ditunjang oleh pengembangan perangkat lunak.

Lalu apa mengapa peluncuran Oppo F9 dilakukan tidak terlalu lama dari F7? Aryo menerangkan bahwa Oppo sangat serius dalam mengejar teknologi. Perputarannya berjalan cepat. Dan saat ini, Oppo melihat munculnya kebutuhan baru di kalangan konsumen: mereka membutuhkan dukungan kemampuan proses isi ulang baterai secara singkat, dan hal ini tidak bisa menunggu.

Sejak VOOC dikomunikasikan kembali oleh Oppo melalui Find X, ternyata ada banyak konsumen yang meminta produsen buat turut menghadirkannya ke perangkat yang lebih terjangkau. Mereka meresponsnya dengan menyematkan kapabilitas pengisian daya secara super-singkat itu dalam F9. VOOC Flash Charge kabarnya didukung oleh lebih dari 500 paten, memanfaatkan solusi voltase rendah dan arus tinggi, menjanjikan talk-time selama dua jam cukup lewat charging lima menit.

Aryo menyampaikan, dalam menjual produknya, Oppo selalu memprediksi kapan perangkat tersebut akan habis. Dan produsen mengaku, mereka tak punya rencana untuk terus memproduksi F7. Berdasarkan agenda, produsen memprediksi bahwa stok F7 akan mulai menipis di periode Agustus hingga September 2018.

Berkaitan dengan komparasi penjualan F9 dan F7, sang PR Manager tidak mengungkapkan angkanya secara spesifik, namun ia memberikan sedikit gambaran soal penjualannya: dalam puluhan ribu unit. Menjawab pertanyaan saya soal warna apa yang lebih disukai konsumen di Indonesia, ternyata peminat varian sunrise red dan twilight blue bisa dikatakan hampir seimbang - dengan persentase 45 banding 55 persen.

Model starry purple sendiri memanfaatkan metode pengecatan berbeda, dan hal tersebut membuat proses pembuatannya sedikit lebih lama. Rencananya, Oppo F9 starry purple akan dipasarkan pada bulan Oktober nanti, mengusung RAM 6GB.