Esports Menjadi Cara Komunikasi PT Elnusa Tbk Dengan Generasi Muda

Dalam semangat ulang tahun ke-50, Perusahaan Migas PT Elnusa Tbk, ingin mewadahi prestasi para karyawan "milenial" lewat kompetisi PUBG M

Rabu 21 Agustus 2019, menjadi momen pembukaan bagi kompetisi PUBG Mobile yang diadakan oleh PT Elnusa Tbk, salah satu perusahaan jasa energi, migas, dan pengeboran.

Ya, Anda tidak salah dengar, perusahaan korporat yang cenderung "kolot" pun kini turut mempertandingkan game esports. Kompetisi ini diselenggarakan dalam rangkaian acara bertajuk Elnusa Olympic (EN-Lympic), sekaligus menjadi perayaan ulang tahun ke-50 dari PT Elnusa Tbk.

PUBG Mobile dipertandingkan dalam sebuah kompetisi yang diikuti oleh karyawan dari Pertamina Group. Menggunakan format kompetisi bergaya Olimpiade, PUBG Mobile dipertandingkan dengan beberapa olahraga tradisional seperti: Bulu Tangkis, Bowling, Golf, Basket, Bridge, dan Futsal.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono

Korporasi tua menyelenggarakan sebuah turnamen esports adalah sesuatu yang terbilang cukup unik, tapi bukan yang pertama terjadi. Di Indonesia, kompetisi seperti ini sempat terjadi di beberapa perusahaan BUMN. Contohnya saja ada Angkasa Pura II, yang sempat mengadakan kompetisi PUBG yang bertajuk Airport Weeks Fest.

Atau ada juga kementrian BUMN, yang beberapa waktu lalu mengadakan sebuah helatan dengan nama "Spirit of Millenials". Sebagai acara dengan tema konten untuk anak muda, esports menjadi salah satu hidangan di dalam gelaran tersebut.

Esports, Sarana Berkomunikasi Antara "Si Tua" Dengan "Si Muda"

Seiring gaming (terutama di perangkat berjalan) menjadi gaya hidup, maka dalam hal ini esports menjadi seperti media komunikasi. Dalam hal esports yang diadakan oleh korporasi tersebut, kompetisi seakan menjadi sarana berkomunikasi antara "Si Tua", dengan "Si Muda" atau kalangan yang kini kerap disebut sebagai milenials.

Hal ini menjadi alasan beberapa perusahaan BUMN menyelenggarakan kompetisi esports. Pada gelaran Millenial Expo contohnya, Aulia E. Marinto, Vice Presiednt Consumer Telkom mengatakan, bahwa gelaran acara tersebut diadakan sebagai cara menguatkan sinergi lintas pegawai BUMN, terutama untuk "Si Muda".

Sumber: Dokumentasi Kementrian BUMN

"Sinergi BUMN itu akan lebih solid di masa depan dimulai dari generasi mudanya. Jadi, kita merasa Indonesia itu butuh generasi yang kreatif, mampu melihat masa depan, tidak gontok-gontokan." Kata Aulia E Marinto kepada Detik.com.

Alasan yang diucapkan atas acara Airport Week Fest 2019 juga cukup senada, yaitu menggunakan esports sebagai media berkomunikasi korporasi dengan generasi muda. Kompetisi ini dilakukan Angkasa Pura II sebagai cara memperkenalkan fasilitas bandara, terutama Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta kepada generasi muda.

Tak ayal, PT Elnusa Tbk pun melakukan cara serupa; menjadikan esports sebagai cara mereka berkomunikasi dengan generasi muda. Head of Corporate Communication Elnusa, Wahyu Irfan mengemukakan "Turnamen PUBG ini merupakan olahraga gaya baru yang bisa menjadi salah satu wadah bagi para kaum milenial untuk melatih diri dalam menjaga kekompakkan dalam satu tim dalam membangun strategi."

Wahyu Irfan. Sumber: Press Release

Aan Kurniawan, Marketing Communication PT Elnusa Tbk, yang juga merupakan ketua penyelenggara EN-lympic PUBG Mobile Competition, turut memberikan komentarnya ketika kami temui dalam gelaran konfrensi pers yang diadakan pada hari yang sama.

"Ini (PUBG Mobile Competition) adalah jawaban Elnusa terhadap perkembangan zaman. Menginjak usia ke-50 pada tahun ini, kami ingin membuktikan bahwa Elnusa tetap berinovasi, dan memfasilitasi teman-teman (karyawan Elnusa) yang punya kemampuan di bidang game."

Dalam kompetisi bergaya ala Olimpiade ini, semua karyawan dari PT Elnusa Tbk punya hak untuk mendapatkan prestasi yang gemilang, dalam bidang apapun yang mereka tekuni, termasuk esports. Dengan menyertakan PUBG M sebagai salah satu cabang, PT Elnusa Tbk seakan ingin mengatakan bahwa kini bermain game juga bisa membuahkan prestasi.

Ketika Esports dan Gaming Lebih dari Sekadar "Bermain"

Melihat korporasi tua seperti PT Elnusa Tbk mengadakan kompetisi esports, sebenarnya menjadi satu hal yang cukup penting bagi komunitas gamers, terutama para generasi muda. Apalagi belakangan game kerap disalah-salahkan atas beberapa fenomena yang terjadi.

Contohnya adalah ketika PUBG sempat dikaji Majelis Ulama Indonesia, dan akan difatwa haram; yang akhirnya tidak jadi dilakukan. Atau seperti Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kembali menyalahkan game, atas kasus penembakkan yang terjadi di El Paso.

Kendati kasus permainan mencari kambing hitam yang seakan tak pernah selesai, nyatanya momen seperti ini seakan menjadi penyegar. Bahwa ternyata ada juga mereka dari kalangan tua yang masih mau mencoba mengerti gaya hidup generasi muda, dan tidak melulu menjadikan kemajuan zaman sebagai suatu kejahatan.

Lewat esports, seakan menyiratkan bahwa "Si Tua" juga berusaha mengerti bahasa yang dibicarakan oleh "Si Muda". Maka dari itu mungkin benar adanya jika dibilang bahwa esports dan gaming lebih dari sekadar bermain saja, tapi merupakan bagian dari gaya hidup, dan bisa menjadi jembatan antara generasi terdahulu dengan generasi sekarang.