CS:GO Pecahkan Rekor Jumlah Pemain, Tembus 1 Juta Orang

Ini menjadikan CS:GO sebagai game paling populer di Steam, diikuti oleh Dota 2

Counter-Strike: Global Offensive baru saja memecahkan rekor jumlah pemain terbanyak. Kali ini, jumlah concurrent players (pemain yang bermain pada waktu bersamaan) dari game FPS tersebut mencapai 1.023.229 orang. Padahal, pada bulan lalu, CS:GO baru saja menorehkan rekor jumlah pemain terbanyak dengan jumlah concurrent players mencapai 916.996 orang.

CS:GO diluncurkan pada 2012. Meski sempat mengalami masalah pada awal peluncurannya, CS:GO berhasil menyatukan komunitas Counter-Strike 1.6 dan Counter-Strike: Source, dua game yang menjadi pendahulunya. Salah satu alasannya, karena Valve telah mendukung game ini sejak peluncurannya. Sekarang, tujuh tahun sejak diluncurkan, CS:GO menjadi game paling populer di Steam, mengalahkan Dota 2.

Memang, jumlah pemain CS:GO menunjukkan tren naik sejak game tersebut bisa dimainkan dengan gratis pada Desember 2018. Menurut SteamCharts, dalam 30 hari terakhir, jumlah rata-rata pemain CS:GO mencapai 573.906 orang. Sementara itu, Dota 2 harus puas dengan posisinya sebagai game terpopuler kedua. Hari ini, pada puncaknya, jumlah concurrent players Dota 2 mencapai 701.632 orang. Meskipun begitu, popularitas CS:GO sekarang masih belum bisa mengalahkan popularitas Dota 2 ketika game MOBA itu ada pada puncak kejayaannya. Pada Februari 2016, jumlah concurrent players Dota 2 mencapai 1.291.328 orang.

Alasan lain mengapa jumlah pemain CS:GO bertambah pesat belakangan adalah karena virus Corona yang mewabah. Faktanya, secara keseluruhan jumlah pemain di platform Steam memang mengalami kenaikan. Pada puncaknya, jumlah concurrent players di Steam mencapai 20.313.476 orang. Kemungkinan, angka ini masih akan terus naik, mengingat beberapa negara baru memberlakukan karantina, meliburkan sekolah dan memberlakukan bekerja dari rumah untuk membatasi penyebaran virus Corona. Karena tak boleh keluar dari rumah, semakin banyak orang yang akan menghabiskan waktunya dengan bermain game.

Misalnya di Italia, yang memiliki lebih dari 17 ribu pasien virus Corona, perusahaan penyedia internet di sana mengaku bahwa trafik internet di jaringan mereka mengalami kenaikan yang signifikan. "Kami melaporkan, trafik internet untuk jaringan kabel kami mengalami kenaikan lebih dari 70 persen, game online seperti Fortnite memberikan kontribusi yang cukup besar atas kenaikan trafik ini," kata CEO Telecom Italia, Luigi Gubitosi, menurut laporan Bloomberg.

Sumber: VPEsports, Dot Esports, Forbes