Cubeacon, Kubus Bluetooth Mini dengan Segudang Potensi

Bayangkan skenario seperti berikut: Anda berkunjung ke suatu supermarket. Setibanya di pintu masuk, smartphone Anda berdering singkat, lalu tampak notifikasi yang yang berbunyi "Khusus hari ini, durian monthong diskon 50%!"

Anda mungkin berpikir, "Kalau cuma seperti itu, kenapa tidak ditulis di papan pengumuman saja?" Anda benar, akan tetapi ini hanyalah satu contoh dari segudang potensi yang dimiliki teknologi iBeacon. iBeacon sendiri merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Apple, dimana informasi bisa diteruskan lewat Bluetooth menuju perangkat-perangkat mobile yang berada di lokasi sekitar.

iBeacon tidak mempunyai wujud fisik. Jangan langsung bingung, karena iBeacon sejatinya merupakan standar yang ditetapkan oleh Apple, dan implementasinya memerlukan perangkat berupa pemancar Bluetooth. Apple juga tidak memproduksi pemancar Bluetooth tersebut; pihak ketigalah yang memegang peranan di sini.

Info menarik: Teknologi Ini Mungkinkan Tuna Netra untuk Berkelana di Stasiun Kereta Bawah Tanah Secara Mandiri

Di Indonesia, tepatnya di kota Surabaya yang panasnya minta ampun, rupanya ada sebuah startup yang sangat antusias memaksimalkan potensi teknologi iBeacon. Bernama Eyro Digital Teknologi, mereka mengembangkan sebuah pemancar Bluetooth mengikuti standar iBeacon.

Pemancar Bluetooth tersebut mereka juluki Cubeacon, yang secara gamblang menggambarkan kira-kira bagaimana wujud fisiknya – seperti kubus kecil, kalau Anda masih penasaran. Di dalamnya, tersimpan chip Bluetooth 4.0 yang bisa menjangkau perangkat mobile dengan radius 100 meter, serta baterai kancing standar dengan estimasi daya tahan hingga 2 tahun.

PCB di dalam Cubeacon

Namun sang pengembang rupanya tidak puas hanya memproduksi hardware, mereka juga mengembangkan software berbasis internet yang bisa digunakan untuk mengontrol dan menganalisa semua data yang dipancarkan maupun diterima oleh Cubeacon. Istimewanya, software ini juga bisa digunakan dengan pemancar Bluetooth iBeacon dari merek lain.

Info menarik: Alat Ini Dapat Menjadi Chatroom Lokal Saat Tidak Ada Akses Internet

Oke, tidak perlu terlalu teknis dan berbelit-belit, sebagai konsumen, apa saja manfaat yang bisa kita ambil dari Cubeacon ini? Yang pertama, seperti telah disebutkan di awal, informasi promosi di toko-toko retail bisa kita terima lewat smartphone saat kita tiba di lokasi. Kalau di papan pengumuman kita hanya bisa melihat teks dan gambar, info dalam format digital ini juga bisa menampilkan video singkat.

Kiri: Prototipe Cubeacon dari masa ke masa. Kanan: Cubeacon versi final

Tidak cuma di supermarket atau department store, di bandara pun juga bisa. Jadi misalnya, ketika Anda tiba di pintu masuk terminal, Anda akan menerima notifikasi yang berisikan lokasi untuk check-in, informasi mundur atau tidaknya jadwal keberangkatan, dan lain sebagainya.

Semuanya akan diatur dengan baik oleh Cubeacon, baik dari segi hardware maupun software. Kita hanya perlu mengaktifkan Bluetooth di smartphone, serta mengunduh aplikasi dengan integrasi Cubeacon yang dikembangkan oleh para developer secara bebas. Aplikasi inilah yang nantinya akan menjadi wadah interaksi dari pemilik usaha dan para pelanggan.

Info menarik: Xiaomi dan Telkomsel Berkolaborasi Hadirkan Paket Bundling Smartphone Mi 4i

Target pasar Cubeacon memang adalah para pelaku bisnis, akan tetapi sang penggagasnya, Tiyo Avianto, menyampaikan bahwa konsumen secara luas pun juga bisa menggunakan Cubeacon untuk keperluan rumahan. Satu catatan, meski menggunakan teknologi iBeacon yang dirancang oleh Apple, Cubeacon juga kompatibel dengan perangkat Android. Syaratnya cuma dua: 1) versi OS harus Android 4.3 atau lebih, serta 2) memakai chip Bluetooth 4.0.

Paling sederhana, Cubeacon bisa ditugaskan menjadi sebuah tracker. Masukkan kubus mini tersebut di dalam tas, lalu saat tas Anda terselip entah ke mana, Anda bisa melacak lokasinya menggunakan aplikasi.

Contoh lainnya berasal dari fantasi saya pribadi, namun sang penggagas yang sama-sama arek Suroboyo ini telah mengonfirmasinya. Gampangnya, Anda bisa memasang Cubeacon di dekat pintu masuk rumah. Saat istri Anda pulang misalnya, ia akan menerima notifikasi yang berbunyi "Kalau belum makan, di kulkas ada telur siap didadar," sedangkan anak-anak Anda akan menerima notifikasi "Jangan lupa gembok pagar depan!"

Dengan kata lain, pesan-pesan singkat tersebut tidak perlu menunggu Anda kirim secara manual. Mereka akan langsung menerimanya secara otomatis setibanya di lokasi kediaman.

Info menarik: Berulang Tahun Ke-10, Tim Oppo ‘Menari’ Sambil Bawa R7 dan R7 Plus ke Indonesia

Dari sini bisa kita lihat bahwa potensi yang dimiliki Cubeacon benar-benar luas. Tidak cuma mengirim informasi, Cubeacon juga bisa menjadi jembatan transaksi antara pelanggan dan penyedia layanan. Pada akhirnya, diharapkan loyalitas pelanggan bisa terus meningkat, dan komunikasi antara kedua pihak bisa berlangsung tanpa hambatan.

Saat berkunjung ke kantor pihak pengembangnya, tampak tumpukan dus besar berisikan Cubeacon Developer Kit ,yang merupakan bundle tiga pemancar sekaligus. Total ada 2.500 Cubeacon Developer Kit siap dikirim ke para klien, yang tidak cuma berasal dari Indonesia, tapi juga Amerika Serikat, Brasil dan Jepang – sekitar separuhnya berasal dari Jepang.

Ditanya soal kerja sama dengan pemerintah, Tiyo mengungkapkan bahwa sejauh ini baru Telkom yang tertarik mengintegrasikan Cubeacon ke dalam infrastrukturnya. Pasarnya di Indonesia masih belum begitu luas, dan Tiyo mengaku akan terus memberikan sosialiasi mengenai potensi yang dimiliki Cubeacon dan teknologi iBeacon.

Kendati demikian, Cubeacon rupanya juga sudah dipasarkan melalui Lazada, dengan harga spesial Rp 825 ribu. Selain tiga pemancar, bundle Cubeacon Developer Kit ini juga mencakup akses gratis ke backend software milik Cubeacon selama tiga bulan; selanjutnya akan dikenai biaya berlangganan.

Akhir kata, Cubeacon tidak cuma istimewa karena dikembangkan oleh startup dalam negeri saja, tetapi juga karena prospek ke depannya yang menjanjikan dalam melengkapi infrastruktur Internet of Things (IoT), baik di Indonesia maupun bersaing secara global.