14 December 2020

by Glenn Kaonang

Cyberpunk 2077 Balik Modal di Hari Pertama Peluncurannya

Juga cetak rekor game single-player yang paling banyak dimainkan di Steam

Peluncuran Cyberpunk 2077 diwarnai banyak kontroversi. Penantian panjang para penggemarnya belum sepenuhnya terbayarkan karena permainan dinodai banyak kendala teknis (bug) dan performa yang kurang optimal. Lebih parah lagi, versi PS4 dan Xbox One-nya malah benar-benar buruk dari segi kualitas visual maupun performa, dan itu sudah dibuktikan oleh analisis dari Digital Foundry.

"Sudah menunggu lama, tapi game-nya terkesan belum selesai," kira-kira begitu tanggapan sebagian gamer (saya salah satunya) mengenai Cyberpunk 2077 sejauh ini. Namun semua itu rupanya tidak mampu mencegah Cyberpunk 2077 sukses secara komersial dan menjadi mesin uang bagi CD Projekt Red (CDPR).

Laporan CDPR yang ditujukan ke investornya baru-baru ini menyatakan bahwa pemasukan yang didapat dari pre-order Cyberpunk 2077 sudah bisa menutupi biaya pengembangan sekaligus marketing-nya. Dengan kata lain, pengembangnya sudah balik modal bahkan di hari pertama peluncuran game ini pada tanggal 10 Desember kemarin.

Memangnya seberapa banyak jumlah pre-order yang dibukukan Cyberpunk 2077? 8 juta, dengan proporsi platform 59% di PC dan 41% di console. Sebagai perspektif tambahan, sekitar dua pekan sebelum Cyberpunk 2077 dirilis secara resmi, nilai pre-order-nya di Steam disebut sudah melebihi $50 juta. Sekali lagi, semua ini belum termasuk penjualan pasca game diluncurkan.

Terlepas dari segala kekurangannya sejauh ini, Cyberpunk 2077 berhasil mencetak rekor game single-player yang paling banyak dimainkan secara bersamaan di Steam. Data di SteamDB menunjukkan bahwa dalam 24 jam pertama pasca Cyberpunk 2077 dirilis, paling banyak ada 1.047.602 orang yang memainkannya dalam satu kesempatan yang sama. Angka ini lebih dari dua kali lipat rekor sebelumnya yang dipegang oleh Fallout 4 lima tahun silam (472.962 pemain).

Itu baru di Steam, dan Cyberpunk 2077 sendiri juga tersedia di platform lain seperti Epic Games Store, GOG (yang berada di bawah satu induk perusahaan yang sama seperti CDPR), dan bahkan Stadia, yang berarti jumlah pemain sebenarnya sudah pasti lebih banyak lagi.

Sumber: PC Gamer.