30 March 2017

by Yoga Wisesa

Dalam Tubuh Anggunnya, HP Spectre x360 (2017) Simpan Kecanggihan yang Mengejutkan

Spectre x360 bukan sekedar refresh; HP turut meng-upgrade aspek desain, layar, serta jeroannya.

Lewat Spectre, Hewlett-Packard mencoba memadukan dua elemen yang bertentangan di ranah laptop: performa hardware mumpuni dalam perangkat tipis dengan desain atraktif. Dan melihat reputasi sang perusahaan komputer asal Amerika itu sejauh ini, HP melakukannya dengan sangat baik. Dan memang sudah saatnya HP membawa varian terbaru Spectre ke Indonesia.

Tiga bulan sesudah diperkenalkan di CES 2017, Hewlett-Packard resmi meluncurkan Spectre x360 (versi 2017) di tanah air, ditandai dengan konferensi pers yang dilangsungkan di Jakarta. Refresh produk umumnya menyusul setelah produsen hardware melepas komponen teranyar, dan dalam hal ini Intel dengan chip Core generasi ke-7. Tapi Spectre x360 bukan sekedar refresh; HP turut meng-upgrade desain, layar, serta jeroannya.

HP terang-terangan bilang bahwa Spectre x360 sengaja dirancang agar perhatian tertuju pada penggunanya. Mereka menyusun tubuh laptop dari satu bongkahan aluminium, dan meski arahan desainnya masih serupa sang pendahulu, HP memastikan laptop berstruktur convertible ini lebih tipis 13 persen dan lebih ringan 11 persen. Pemanfaatan konsep ‘micro-edge’ di sana memungkinkan tim desainer menyematkan layar 13-inci di tubuh 12-inci.

Berkat konstruksi convertible via sepasang engsel putar 360 derajat, HP Spectre x360 bisa dioperasikan dalam empat mode: laptop, display mode, tent dan tablet. Spectre x360 mungkin bukanlah ultrabook 2-in-1 tertipis yang ada sekarang, namun wujudnya tetap dapat membuat Anda terpana. Perangkat ini mempunyai ukuran 307x218x13,9-milimeter dan bobot cuma 1,32-kilogram.

Saya pribadi menyukai kombinasi tubuh metalik dengan bagian keyboard dan frame panel hitam - HP kabarnya menyediakan opsi warna perak dan kelabu. Dan karena tidak terlampau tipis, HP dapat memasukkan komponen-komponen bertenaga, sistem pendingin aktif dan sejumlah konektivitas fisik penting.

Sebelum membahas performa hardware, saya akan lebih dulu fokus pada display di Spectre x360 karena ada beberapa hal spesial di sana. HP menyajikan pilihan layar 13,3-inci dengan resolusi 1080p serta 4K, dan keduanya mampu membaca sentuhan jari di 10 titik. Dipadu fitur Continuum di Windows, transisi dari mode laptop ke tablet berlangsung sangat mulus, dan pengoperasian dengan sentuhan terasa intuitif.

HP membundel paket penjualan Spectre x360 bersama HP Active Stylus dan aksesori ini menambah keunikan dari device. Stylus memberikan Anda keleluasaan menulis dan menggambar secara natural, mampu membaca sensitivitas tekanan tangan - menekan stylus membuat goresan lebih tebal. Dari pengalaman mencobanya langsung, pena digital ini bekerja layaknya alat tulis sungguhan. Sayangnya, ia tak bisa diselipkan dalam tubuh Spectre x360, dan membutuhkan baterai AAAA sebagai sumber tenaganya.

Kejutan terbesar Spectre x360 terdapat di dalam model berlayar 4K. Selain mempersilakan Anda menikmati video-video di resolusi ultra high-definition, laptop 2-in-1 tersebut bisa membuka aplikasi dan me-load file lebih cepat berkat kehadiran SSD PCIe Gen3 x4 NVMe M.2 1-terabyte. Seorang representatif HP mendemonstrasikan pada saya gesitnya Spectre x360 buat meneruskan save checkpoint Call of Duty: Modern Warfare 3. Hebatnya lagi, game dapat berjalan di resolusi 3840x2160p - tentu dengan sedikit penyesuaian di opsi grafis.

Untuk kelas notebook multimedia bertubuh tipis, spesifikasi Spectre x360 terbilang canggih. HP memilih prosesor Intel Core i7-7500U (2,7-3,5GHz) atau i5-7200U (2,5-3,1GHz) sebagai otaknya, dipadu GPU Intel Graphics 620, RAM LPDDR3 8-16GB, dan penyimpanan berbasis SSD mulai sebesar 256GB. Di segi konektivitas, HP menyiapkan port DPI, satu USB 3.1, satu port audio combo, dan dua buah USB 3.1 type-C - salah satunya didukung teknologi Thunderbolt 3.

Ada info menarik terkait port Thunderbolt di sana. Perwakilan HP bilang, kecepatan transfer data hingga 40GB per detik memungkinkan kita memasangkan Spectre x360 ke docking kartu grafis ala Razer Core, sehingga notebook memperoleh dongkrakan kinerja grafis buat menangani game dan VR. Namun HP belum memberi komentar saat saya tanya apakah mereka punya rencana untuk menyediakan unit docking.

Selain itu, HP Spectre x360 turut dilengkapi webcam FHD dengan field of view 12 persen lebih luas dari webcam biasa; lalu membubuhkan kamera inframerah untuk mendukung facial log-in melalui Windwos Hello.

Elemen andalan di Spectre x360 selanjutnya terdapat pada unit baterai. HP membekalinya dengan teknologi fast charge: sambung adaptor selama setengah jam, baterai akan terisi sebanyak 50 persen. Di kondisi penuh, baterai siap menjaga laptop tetap menyala selama 15 jam.

Hewlett-Packard Spectre x360 telah di-soft lauch di Indonesia kira-kira seminggu lalu. Produk ini ditawarkan dari mulai harga Rp 18 juta sampai Rp 27 juta untuk versi 4K dengan SSD 1TB. Bundel penjualannya sudah termasuk HP Active Stylus, adaptor USB type-C ke VGA, adaptor USB type-C ke HDMI, adaptor USB type-C ke RJ45, dan satu leather sleeve.