29 January 2020

by Akbar Priono

Dampak Virus Corona, Pabrik Foxconn dan Samsung Tutup Sementara

solasi yang dilakukan terhadap beberapa kota di Tiongkok membuat fasilitas pabrik jadi lumpuh sementara

Wabah virus Corona memang sedang menjadi satu masalah yang cukup besar belakangan ini. Apalagi mengingat Tiongkok merupakan negara yang bisa dibilang menjadi salah satu pusat ekonomi, terutama di Asia. Mengutip New York Times virus Corona dikabarkan sudah menjangkit lebih dari 4000 orang dengan 100 orang di antaranya meninggal.

Tak heran jika virus ini berdampak kepada ekonomi. Bahkan, virus corona juga memberi dampak kepada esports, membuat jadwal WESG 2019 Asia Pacific CS:GO jadi kembali ditunda. Tak hanya itu, baru-baru ini bahkan dikabarkan dua pabrik raksasa teknologi dunia ditutup gara-gara virus Corona. Dua pabrik tersebut adalah Foxconn dan Samsung Electronics.

Penutupan pabrik tersebut dikabarkan terjadi sebagai akibat dari isolasi beberapa kota di Tiongkok yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona secara lebih luas. Alhasil, kejadian ini membuat fasilitas produksi tidak bisa berjalan dengan lancar karena banyak pekerja tidak bisa menglaju dari atau ke area pabrik.

Isolasi di beberapa kota Tiongkok menghambat para pekerja pabrik untuk menglaju dari ataupun ke fasilitas pabrik Foxconn dan Samsung. Sumber: Milwaukee Independent

Mengutip Medcom.id, salah satu yang kena imbas adalah fasilitas pabrik kota Suzhou sebelah barat Shanghai, tempat di mana fasilitas produksi Foxconn dan Samsung berada. Sudah hampir satu minggu pabrik di sana tutup, manajemen menginstruksikan sekitar 1000 pekerja untuk tidak kembali bekerja.

Foxconn sendiri merupakan salah satu pabrik multinasional pembuat peralatan elektronik. Pabrik tersebut dipercaya untuk membuat elektronik dari beberapa perusahaan teknologi terbesar. Beerapa produk yang dibuat di Foxconn adalah seperti produk-produk milik Apple, bahkan termasuk gaming console seperti PlayStation, ataupun Xbox.

Ini tentu akan memberi dampak kepada ekonomi dan juga kepada harga barang. Sementara permintaan terhadap produk tidak pernah berhenti, pasokan barang yang menipis karena penutupan pabrik tentu akan membuat harga barang jadi lebih mahal. Belum lagi masalah kelangkaan produk yang juga akan membuat sulit para konsumen.

Namun demikian, dikabarkan hal ini tidak akan berdampak kepada distribusi produk secara global. Mengutip dari The Verge, Foxconn memberikan pernyataan sebagai berikut: “Sebagai bagian dari kebijakan kami tidak bisa memberikan komentar terkait prosedur produksi yang dilakukan secara spesifik. Namun demikan kami bisa mengkonfirmasi bahwa kita sudah memiliki beberapa langkah-langkah pencegahan di fasilitas pabrik untuk memastikan kami bisa memenuhi kewajiban manufaktur kami secara global.”

">" data-iframe-title="Twitter Tweet" data-scribe="page:tweet" data-twitter-event-id="1">

">" data-tweet-id="1221050820483002368" data-scribe="section:subject">

">" data-scribe="element:user_link">

Tim Cook
@tim_cook

As people in China and around the world celebrate the Lunar New Year, we send our love and support to the many impacted by the Coronavirus. Apple will be donating to groups on the ground helping support all of those affected.

">?tweet_id=1221050820483002368" data-scribe="component:actions">13.4K

">" data-datetime="2020-01-25T12:42:56+0000" data-scribe="element:full_timestamp">

2,327 people are talking about this

Menanggapi penyebaran virus Corona, Apple juga tidak tinggal diam begitu saja. Apple lewat cuitan sang CEO Tim Cook, mengatakan akan secara aktif membantu menanggulangi penyebaran ini. Dalam twit tersebut, Tim Cook mengatakan akan memberikan donasi kepada tim yang bertugas, serta secara aktif membantu mengobati mereka yang sudah terinfeksi.

Mengutip dari TechPowerUp, penutupan pabrik dikabarkan masih berlangsung sampai 1 atau 2 minggu ke depan. Pulihnya pabrik ini tentu tergantung dari pemerintah Tiongkok dalam mengatasi penyebaran virus Corona.

Sumber header: Think Computers