3 August 2015

by Glenn Kaonang

Dari Target 3 Juta, Pelanggan 4G/LTE Telkomsel Sudah Mencapai Angka 800 Ribu

Seberapa pesat tingkat adopsi layanan 4G/LTE di Indonesia? Menurut Telkomsel, lumayan. Selama bulan Desember 2014 sampai bulan Juni 2015 kemarin, Telkomsel mengklaim sudah menggaet lebih dari 800 ribu pelanggan yang aktif di jaringan 4G/LTE-nya.

Seperti yang kita ketahui, Telkomsel sendiri merupakan operator seluler pertama yang mengomersialkan jaringan 4G/LTE di Indonesia. Sejauh ini layanan 4G/LTE Telkomsel sudah tersedia di 7 kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Makassar dan Mataram.

Dari sekitar 800 ribu pelanggan 4G/LTE Telkomsel yang tersebar di 7 kota tersebut, jumlah pengguna terbanyak tentu saja berada di ibukota (63 persen), diikuti oleh kota-kota lain seperti Surabaya (13 persen), Bandung (12 persen), Bali (6 persen), Medan (3 persen), Makassar (2 persen) dan Mataram (1 persen). Semuanya beroperasi di spektrum 900 MHz, terkecuali di Makassar dan Mataram yang sudah memanfaatkan spektrum baru 1.800 MHz.

Meski angka 800 ribu terdengar cukup besar, nyatanya angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan oleh Telkomsel sendiri, yakni menggaet 3 juta pelanggan aktif 4G/LTE pada akhir tahun 2015. Namun Telkomsel rupanya tetap optimis bisa mencapai target tersebut nantinya. Salah satu alasannya, menurut Senior Vice President LTE Project Telkomsel, Hendyi Mulya Sjam, adalah sudah ada 4,2 juta pelanggan Telkomsel yang mempunyai handset dengan dukungan 4G/LTE. Yang diperlukan hanyalah mengajak mereka untuk hijrah ke jaringan 4G/LTE.

Info menarik: Apa Kabar 4G/LTE di Indonesia?

Langkah yang perlu digencarkan Telkomsel untuk mencapai targetnya adalah, menurut saya, memperluas ketersediaan jaringan 4G/LTE di tanah air. Soal harga handset 4G/LTE yang terbilang masih mahal, saya kira itu bukan lagi suatu alasan yang relevan. Pasalnya, handset 4G/LTE dengan harga terjangkau sudah tersedia di pasaran, seperti misalnya Acer Z410 dan Himax Pure 3S.

Optimisme Telkomsel sendiri didasari oleh berbagai alasan. Salah satunya adalah tingkat adopsi 4G/LTE yang dinilai lebih cepat ketimbang 3G dulunya. Dalam enam bulan terakhir, permintaan pelanggan yang hendak menukarkan kartunya dengan uSIM 4G meningkat 27 persen di GraPari, sedangkan di Call Center ada peningkatan 31 persen pelanggan yang menanyakan soal 4G.

Telkomsel pun juga sudah berhasil mendistribusikan lebih dari 95 ribu perangkat bundling 4G/LTE di Indonesia. Strategi jemput bola juga tidak segan mereka terapkan, dimana sudah hampir 100 ribu kartu uSIM 4G telah mereka kirimkan ke para pelanggan dalam kurun waktu 6 bulan. Siapa saja yang menjadi target? Pelanggan 3G yang mempunyai rata-rata pemakaian data cukup tinggi.

Apakah Anda termasuk pelanggan Telkomsel yang belum hijrah ke jaringan 4G/LTE? Kalau iya, apa alasannya? Silakan sampaikan di kolom komentar…

Sumber: DailySocial.