1. Startup

Startup Logistik Deliveree Layani Pengiriman Kargo untuk 23 Kota Pulau Jawa

Memiliki tiga ribu mitra aktif dengan berbagai pilihan armada, kecil dan besar, untuk pengguna kalangan B2B

Deliveree, startup logistik asal Thailand, menambah layanan FTL (full truck load) untuk pengiriman kargo antar kota ke 23 kota di Pulau Jawa. Layanan ini merupakan inisiasi perusahaan untuk pengguna B2B agar semakin memiliki banyak pilihan armada yang mereka butuhkan.

“Layanan FTL diperuntukkan pengiriman jarak jauh (long haul) untuk pengguna B2B kami. Ke depannya kami akan tambah berbagai opsi kendaraan ukuran besar lainnya, seperti tronton dan wingbox, sehingga pengguna punya banyak pilihan,” terang CEO dan Co-Founder Deliveree Tom Kim, Rabu (10/10).

Berbeda dengan layanan sebelumnya, FTL mengenakan harga tetap untuk rute pengiriman setiap kota sudah termasuk semua biaya dasar. Mulai dari biaya sewa kendaraan, pengemudi, bahan bakar, tol, dan parkir. Harga kirim antar kota Deliveree diklaim rata-rata 20%-30% di bawah harga pasar. Ambil contoh untuk pengiriman dari Jakarta-Surabaya Rp5,7 juta, Bandung-Semarang Rp3,5 juta, dan sebagainya.

Transparansi harga ini untuk mengurangi keresahan pengguna yang ingin menggunakan layanan FTL untuk pengiriman jarak jauh. Satu truk hanya didedikasikan untuk satu pengguna dalam satu kali pengiriman. Pengguna tidak perlu khawatir dengan keamanan barang mereka bercampur dengan milik orang lain.

Pelanggan bisa memesan setidaknya satu hari sebelum hingga dua minggu ke depan, lewat aplikasi Deliveree maupun situs. Titik penjemputan berada di tiga lokasi (Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya) dan 23 titik tujuan (termasuk Brebes, Cilegon, Yogyakarta, Subang, Tuban, Solo, dan masih banyak lagi).

Tom menyebutkan, pihaknya telah merangkul sekitar 7 ribu mitra pengemudi, sekitar 3 ribu diantaranya adalah mitra yang aktif. Adapun penggunanya sudah lebih dari 100 ribu orang sejak pertama kali kehadirannya di Indonesia pada 2015.

Deliveree memiliki berbagai variasi armada, yakni Fuso, Double Engkel Long (CDD Long), Double Engkel, Engkel Box, hingga armada lebih kecil seperti Box Kecil dan Van.

Ekspansi berikutnya

Tom mengungkapkan tahun depan Deliveree akan resmi ekspansi ke Vietnam. Malaysia jadi negara berikutnya yang siap disambangi, meski Tom enggan membeberkan detailnya. Agak molor dari target awal.

“Fokus kami adalah menjadi pemain regional di Asia Tenggara. Oleh karena itu, negara-negara yang akan kami bidik ada di sana semua.”

Deliveree memiliki kantor pusat di Thailand, kemudian merambah ke Filipina dan Indonesia. Secara kontribusi bisnis, menurut Tom, untuk saat ini antara ketiganya tidak jauh berbeda. Ia memprediksi Indonesia akan jadi pasar terbesar Deliveree mengingat cakupan areanya lebih besar dari negara lainnya.

Untuk itu pihaknya tidak hanya fokus ke ekspansi negara tapi juga menambah kehadiran di kota-kota tempat mereka telah beroperasi. Untuk Indonesia, Deliveree sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke Bali dan Medan.

Demi mendukung seluruh rencana besar tersebut, Tom membuka kemungkinan kembali melakukan penggalangan dana yang akan dimulai pada tahun depan. Terakhir, Deliveree menerima investasi Seri A senilai US$14,5 juta pada Oktober 2017.

Fundraising adalah hal umum yang biasa dilakukan oleh perusahaan teknologi setiap setahun sampai dua tahun sekali. Terakhir kami menerima investasi pada akhir 2017, bila dihitung timeline-nya bisa disimpulkan sendiri,” pungkas Tom.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again