31 August 2016

by Yoga Wisesa

Dengan Field of View Terluas, Headset EyeForce Dongkrak Kualitas Konten VR

Menurut developer, kendala pada headset VR saat ini adalah user masih bisa melihat area gelap di bagian pinggir. Penggunaan FoV 210 derajat diklaim dapat menyingkirkan masalah ini

Perjalanan virtual reality baru saja dimulai, dan para inventor serta developer masih mempunyai banyak pekerjaan demi meningkatkan kualitasnya. Di sisi hardware, mereka harus menyeimbangkan antara aspek kinerja, kenyamanan, serta kepraktisan pemakaian. Dan dalam menggarap produknya, tim asal Shanghai ini fokus pada menyuguhkan field of view terluas.

Field of view ialah ukuran luas yang bisa disajikan oleh sebuah instrumen optik, menjadi salah satu faktor penting dalam headset VR. Produk-produk high-end seperti Rift atau Vive mengusung FoV seluas 110 derajat, namun angka ini tampaknya belum cukup memuaskan bagi startup Tiongkok itu. Lewat Kickstarter, mereka memperkenalkan EyeForce, head-mounted display dengan FoV hampir dua kali lipat dari Rift, yaitu 210 derajat.

Menurut developer, kendala pada headset VR saat ini adalah pengguna masih bisa melihat area gelap di bagian pinggir - seperti melihat lewat teropong. Penggunaan FoV 210 derajat diklaim dapat menyingkirkan masalah tersebut, dan pada akhirnya mendongkrak level immersion dan keberadaan Anda di dunia virtual. Dalam permainan, kita jadi lebih mudah melihat lawan yang berada di depan, juga meningkatkan kewaspadaan ketika sedang menikmati game simulator.

Tim EyeForce VR menjelaskan bahwa satu mata manusia memiliki FoV horisontal maksimal 150 derajat, dan jika keduanya dibuka, 210 derajat merupakan batasan terluas. Angka tersebut mereka yakini sebagai kriteria paling ideal, dipadu FoV vertikal seluas 100 derajat. Tentu saja developer tidak melupakan hal-hal krusial lain. EyeForce menghidangkan layar AMOLED 3840x1080 (1920x1080 per mata), dibekali sensor motion sembilan-poros 1.000Hz dan displacement tracking.

Untuk koneksinya, terdapat port HDMI 2.0 dan USB, beserta output audio 3,5mm. Developer memanfaatkan SDK OSVR yang diprakarsai Razer, kompatibel ke platform Windows. EyeForce memang sengaja dirancang buat menandingi Rift serta Vive, dan daftar kebutuhan hardware-nya cukup serupa dengan kompetitornya itu: minimal memerlukan GPU Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290, serta membutuhkan dua interface display untuk mengirim sinyal video HD.

Melihat desain prototype-nya, FoV 210 derajat tampaknya menyebabkan penampilan EyeForce jadi melebar, dengan bobot sekitar 600-gram. Ada tombol di atas device dan kenop di kedua sisinya. Developer turut membubuhkan bantalan wajah dipadu strap karet, serta membundel produk bersama gamepad.

Saat ini developer sedang melangsungkan kampanye penggalangan dana di Kickstarter. Di sana, versi 'starter pack' ditawarkan di harga US$ 400, akan dikirimkan ke backer bulan April 2017.