10 June 2016

by Yoga Wisesa

Dengan Skulpt Chisel, Anda Bisa Hitung Kadar Otot Versus Lemak di Tubuh

Data-data akan disalurkan ke aplikasi Skulpt Fitness di perangkat bergerak dan diolah di sana.

Dengan beragam perangkat pendukung olahraga, kini tidak sulit bagi kita untuk mengetahui data-data seperti jarak tempuh dalam sehari sampai jumlah kalori yang terbakar. Tapi terlepas dari berbagai kemudahan itu, kita belum memperoleh solusi mudah buat menghitung masa otot di tubuh. Itulah alasan mengapa dua individu dari Harvard dan MIT mendirikan Skulpt.

Setelah pengembangan intensif yang dimulai di tahun 2000 dan sukses melewati proses crowdfunding di Indie Gogo, Skulpt akhirnya resmi merilis Chisel. Skulpt Chisel adalah perangkat pelatih fitness terpersonalisasi ala fitness tracker. Namun bukannya sekedar mengkalkulasi 'aspek-aspek standar', device mampu mengukur rasio otot dan lemak di tubuh, sempurna buat para bodybuilder.

Skulpt Chisel dan aplikasi Skulpt Fitness di smartphone.

Skulpt Chisel tidak didesain sebagai wearable device. Wujudnya kurang lebih seperti sabun batang, terbuat dari kombinasi material plastik dan logam. Di dalam, developer telah membenamkan teknologi inovatif yang jauh lebih presisi dari sekedar timbangan ataupun gyroscope. Chisel memanfaatkan sistem Electrical Impedance Myography (EIM) untuk memindai kualitas otot serta persentase lemak secara ilmiah.

Data-data akan disalurkan ke aplikasi Skulpt Fitness di perangkat bergerak dan diolah di sana, tersambung lewat konektivitas Bluetooth, menampilkan penampang otot yang dibagi dalam 24 zona. Selanjutnya, Anda tinggal meng-updatedatamapping dari waktu ke waktu dengan mengusapkan Chisel di tubuh. Cara ini memastikan Anda selalu memperoleh informasi akurat, dan berkatnya, Skulpt dapat memberikan arahan dan saran sesuai fisiologi Anda. Aplikasinya sendiri tersaji gratis, kompatibel ke device iOS dan Android.

Tinggal usapkan Chisel ke permukaan tubuh untuk memperoleh data.

Untuk mengerti cara kerja Chisel, Anda harus mengetahui apa itu EIM terlebih dulu. Di versi standar, EIM mempunyai empat elektroda yang berfungsi menghantarkan arus listrik ketika menyentuh kulit. Arus tersebut berfrekuensi tinggi, dan ia akan kehilangan energi sewaktu melewati jaringan lemak ataupun otot. Pengurangan itu diukur oleh dua elektroda internal. Teknologi Skulpt Chisel lebih kompleks lagi, memanfaatkan 12 elektroda, mampu menghitung arus di arah berbeda serta kedalaman.

Melalui kombinasi konfigurasi elektroda, pengukuran arus listrik multi-frekuensi, dipadu algoritma canggih, Skulpt Chisel mampu membedakan otot dengan lemak cuma dalam beberapa detik saja.

Via app, Anda bisa melihat perkembangan otot di 24 area di tubuh.

Buat segala kecanggihan ini, developer tidak menuntut harga terlalu mahal. Chisel bisa dibeli di store milik Skulpt seharga US$ 100 saja, sudah termasuk botol spray dan unit charger.

Sumber: Skulpt.me.