12 December 2018

by Yoga Wisesa

Dibanderol US$ 2 Juta, Pininfarina Battista Ialah Supercar Elektrik Berkekuatan 1.900BPH

Produsen menggarapnya sebagai 'hypercar mewah bermesin elektrik penuh pertama di dunia'.

Satu dekade silam, mayoritas orang mungkin sulit membayangkan mobil elektrik bisa bersaing dengan supercar berbahan bakar bensin. Saat ini, Anda mungkin sudah mendengar soal Rimac C Two atau Audi PB18 e-tron. Dan di awal 2018, perusahaan desain yang jasanya telah lama dimanfaatkan Ferrari, Alfa Romeo dan Maserati ini sempat mengungkap rencana untuk mulai menggarap supercar  listrik.

Ketika itu, kreasi mereka diperkenalkan dengan codename PF0 (atau PF-Zero). Dan baru di penghujung tahun ini, perusahaan asal Itali tersebut mengumumkan nama resminya. PF0 nantinya akan dipasarkan sebagai Pininfarina Battista. Namanya terinpsirasi dari sang pendiri, Battista Farina. Pininfarina Battista sendiri bukanlah kendaraan biasa. Ia didesain untuk menjadi mobil elektrik berspesifikasi super buat menantang Bugatti Chiron.

Proyek ini diujungtombaki oleh cucu sang founder, Paolo. Ia mencoba meneruskan ambisi kakeknya yang belum terwujud untuk memproduksi mobilnya sendiri. Kini, Automobili Pininfarina punya visi agar Battista mampu memecahkan rekor dunia, memberikan penggendara beragam inovasi teknologi, serta mengusung desain elegan. Berbicara soal penampilan, perusahaan masih belum mau menyingkapnya secara terang-terangan. Garis besar wujudnya cuma ditampilkan berupa siluet.

Pininfarina Battista dipersenjatai mesin berkekuatan 1.900-break horse power dengan torsi 2305-newton meter, dihasilkan oleh setup quad-motor buatan Rimac. Supercar ini mampu menyentuh 100-kilometer per jam dalam waktu kurang dari dua detik serta memperkenankan Anda melesat di kecepatan maksimal 402km per jam. Kemudian, baterai di dalam diperkirakan mampu membawanya berjelajah sejauh 482-kilometer tanpa menghasilkan emisi karbon.

Produsen menggarapnya sebagai 'hypercar mewah bermesin elektrik sejati pertama di dunia'. Bagian eksteriornya dibuat dari bahan serat karbon, dan bulan lalu Paolo sempat menjelaskan pada Top Gear bahwa dalam merancang mobil, kakeknya mengambil inspirasi dari objek-objek alam yang terekspos angin - misalnya tumpukan salju di jalanan, pegunungan, serta bentuk es. Konsep desain inilah yang Pininfarina terapkan di Battista.

Tapi ada kabar yang kurang menggembirakan terkait Pininfarina Battista:  supercar ini dibanderol di harga yang tidak murah dan diproduksi secara terbatas. Automobili Pininfarina punya agenda buat mulai memasarkan Battista di tahun 2020 dengan kisaran harga antara US$ 2 sampai US$ 2,5 juta.

Namun perlu diketahui bahwa bahkan jika modal mencukupi, Anda kemungkin harus berebut dengan peminat lain karena Pininfarina hanya memproduksinya sebanyak 150 unit buat dibagi ke tiga wilayah: 50 untuk Amerika, 50 buat Eropa, dan sisanya dibawa ke Asia.

Pininfarina Battista akan dipamerkan di Geneva International Motor Show 2019 pada bulan Maret mendatang.

Sumber: PR Newswire.