25 June 2020

by Lukman Azis

Digerogoti Smartphone, Olympus Menyerah di Industri Kamera

Divisi kamera Olympus mengalami kerugian tiga tahun berturut-turut

Setelah kurang lebih 84 tahun berkiprah, Olympus salah satu pelopor tren kamera mirrorless telah memutuskan menjual bisnis pencitraannya. Termasuk sahamnya ke perusahaan Jepang bernama Japan Industrial Partners.

Penjualan kamera digital memang menurun dari tahun ke tahun, bahkan sebelum keadaan diperparah dengan pandemi covid-19 yang melanda dunia. Imbasnya banyak pekerjaan fotografi harus tertunda bahkan dibatalkan yang berujung pada melemahnya permintaan kamera baru.

Tidak dipungkiri juga, salah satunya faktornya karena pasar kamera digital tergerus oleh smartphone. Padahal kamera mirrorless Olympus menargetkan pasar menengah, mereka yang bukan fotografer profesional dan menginginkan sesuatu yang lebih baik daripada kamera compact tapi tidak mau repot menggunakan kamera DSLR. Pasar tersebut dengan sangat cepat ditelan oleh smartphone.

Perjanjian antara Olympus dan Japan Industrial Partners, rencananya bakal difinalisasi pada tanggal 30 September mendatang dan ditargetkan bakal mencapai kesepakatan pada akhir tahun 2020. Nantinya Japan Industrial Partners akan melanjutkan bisnis kamera di bawah merek Olympus. Mereka akan tetap membuat kamera dan menjual peralatan kamera, serta mempertahankan R&D dan fasilitas manufaktur di seluruh dunia. Yang terpenting, tetap menyediakan after-sales kepada pemilik kamera Olympus yang ada.

Olympus mengatakan telah melakukan apa yang bisa dilakukan untuk bertahan dan mengurangi biaya. Namun kerugian yang dialami divisi kamera Olympus selama tiga tahun berturut-turut dan tergerusnya pasar kamera oleh smartphone menjadi latar belakang keputusannya. Selain kamera, Olympus sendiri dikenal sebagai pembuat alat-alat kebutuhan medis yang mengandalkan lensa optik.

Sumber: DPreview