Disney Playmation Wujudkan Fantasi Berperang Sebagai Iron Man

Tidak lama setelah mengajak anak-anak Anda menonton sekuel The Avengers di bioskop, beberapa hari kemudian mereka sudah tidak bisa lepas dari iPad, memainkan gameAvengers Alliance dengan penuh konsentrasi.

Tentunya hampir semua orang tua tidak menginginkan skenario serupa terjadi pada anak-anaknya. Dan sejatinya skenario seperti inilah yang seringkali membuat imagevideo game tampak buruk di mata para orang tua; membuat anak-anaknya lupa waktu dan hanya ingin terus bermain.

Disney, salah satu nama yang selalu dikaitkan dengan dunia anak-anak, tampaknya ingin mengubah semua itu. Mereka baru saja memperkenalkan Disney Playmation, sebuah sistem permainan baru yang memanfaatkan sejumlah connected toy sekaligus memaksimalkan imajinasi anak-anak.

Info menarik: Lego Dimensions Bawa Action Figure Lego ke Dunia Digital

Menjalani debutnya, Disney Playmation akan hadir dalam tiga tema populer yang berbeda: Avengers, Star Wars dan Frozen. Playmation sama sekali bukan video game, akan tetapi sistem permainan ini telah dilengkapi berbagai teknologi terkini seperti sensor pengenal gerakan, Bluetooth, inframerah maupun sinyal frekuensi radio.

Untuk apa semua itu? Semuanya berperan dalam membangun dunia fantasi yang berasal dari imajinasi anak-anak. Yang pertama, untuk tema Avengers, ada Repulsor Gear milik Iron Man yang bisa dikenakan oleh sang anak pada lengannya. Setelah dipakai, instruksi suara dari JARVIS akan memandu sang anak dalam mewujudkan fantasinya sekaligus menjalani misi bersama tim Avengers.

Sang anak kemudian dapat membayangkan kamarnya sebagai sebuah hutan dimana action figure Red Skull tengah berdiri di bagian pojok, menunggu serangan dari sang Iron Man 'jadi-jadian'. Misi sang anak? Tentu saja mengalahkan Red Skull, namun ia tidak sendirian, seorang anak lain juga bisa ikut berpartisipasi, plus ada action figure Captain America sebagai penambah semangat.

Bagaimana cara sang anak mengalahkan Red Skull? Pertama-tama, Red Skull akan berdiri di atas komponen bernama Power Activator. Sang anak harus mengarahkan 'tembakannya' ke Power Activator tersebut guna melukai Red Skull. Dari segi teknis, Repulsor Gear dan Power Activator ini tengah bertukar data melalui teknologi-teknologi yang saya jabarkan tadi.

Satu hal yang penting untuk dicatat, Disney Playmation tidak memerlukan internet untuk bisa dinikmati oleh anak-anak. Tapi saat ada koneksi internet, mereka bisa memanfaatkan aplikasi AvengersNet App di perangkat Android atau iOS untuk memonitor progress-nya (poin, level, ability dll) sekaligus memilih lokasi dan misi yang ingin dijalani.

Info menarik: Disney Infinity: Marvel Super Heroes Resmi Mendarat di Indonesia

Ide yang digagas Disney Playmation sebenarnya sederhana, yakni memberikan wadah bagi anak-anak untuk menghibur dirinya selagi terus beraktivitas fisik, ketimbang hanya berkutat dengan layar dan video game.

Playmation akan mulai dipasarkan pada bulan Oktober 2015 ini. Pada perilisannya, Playmation Marvel's Avengers Starter Pack yang akan dijual seharga $120 mencakup lima connected toy: Repulsor Gear milik Iron Man, 2 Power Activator dan 2 Smart Figure (Captain America dan Red Skull). Playmation versi Star Wars akan menyusul tahun depan, sedangkan versi Frozen masih dalam tahap pengembangan.

Saya sendiri berharap ke depannya Disney bisa merilis Playmation yang ditujukan untuk konsumen dewasa; Repulsor Gear-nya memang bisa dikenakan pada lengan orang dewasa, akan tetapi saya membayangkan integrasi dengan VR headset akan menjadikannya jauh lebih keren lagi. Bayangkan saja, menumpas 'hama' di dunia virtual menggunakan Repulsor Gear milik Iron Man, lengkap dengan berbagai sound effect-nya seperti di film.

Jangan lupa simak trailer super-keren dari Playmation yang dibuat Disney di bawah ini.

Sumber: Business Wire dan Wareable.