3 March 2021

by Glenn Kaonang

Drone DJI FPV Padukan Performa Mengudara yang Impresif dengan Sudut Pandang Orang Pertama

Dapat dikendalikan dengan remote controller biasa atau dengan motion controller

DJI punya drone baru yang sangat menarik. Namanya DJI FPV, dan ia dirancang untuk memberikan pengalaman yang berbeda dari biasanya. Berbeda dalam artian yang positif tentu saja, sebab premis utama FPV alias first-person view adalah menyuguhkan pengalaman yang lebih immersive.

Secara fisik, wujud FPV tampak seperti lini DJI Inspire yang diciutkan. Namun jangan tertipu oleh tubuh mungilnya, sebab drone ini punya kemampuan mengudara yang mengesankan: kecepatan maksimum 140 km/jam, dengan akselerasi 0 - 100 km/jam dalam waktu dua detik. Padukan itu dengan sudut pandang orang pertama, maka yang didapat adalah level baru keseruan mengendalikan drone.

Masih soal kemampuan mengudaranya, FPV menawarkan tiga macam mode yang berbeda: Normal, Manual, dan Sport. Mode Normal, sesuai namanya, adalah mode tradisional dengan semua fitur keselamatan yang aktif, termasuk halnya fitur obstacle detection. Mode Manual di sisi lain ditujukan buat para pilot yang sudah berpengalaman, sebab semua sensor milik perangkat akan dinonaktifkan dalam mode ini.

Terakhir, mode Sport adalah perpaduan antara Normal dan Manual. Dalam mode ini, pergerakan drone bisa terasa lebih dinamis ketimbang di mode Normal, tapi di saat yang sama fitur-fitur keselamatan utamanya tetap aktif setiap saat. Lebih lanjut soal keselamatan, DJI turut membekali FPV dengan semacam fitur rem darurat, yang dapat diaktifkan kapan saja untuk membuat drone berhenti dan terbang di tempat (hover).

Juga menarik adalah kemampuan FPV untuk terbang kembali menuju titik lepas landasnya secara otomatis, baik atas instruksi sang pilot, atau ketika sinyal transmisinya tiba-tiba terputus maupun ketika baterainya kritis.

Beralih ke kamera, DJI FPV rupanya punya kamera yang jauh lebih kapabel lagi jika dibandingkan dengan DJI Mini 2. Ia mampu merekam video dalam resolusi 4K 60 fps dan bitrate 120 Mbps. Lucunya, kameranya hanya terhubung ke gimbal satu axis (cuma bisa mendongak atau menunduk), bukan tiga axis seperti biasanya. Sebagai gantinya, FPV sepenuhnya mengandalkan sistem penstabil gambar elektronik bernama RockSteady yang sangat efektif.

Apa yang dilihat oleh DJI FPV bisa pengguna saksikan secara live dengan bantuan DJI FPV Goggles V2. Head-mounted display baru ini tampak sangat berbeda dibanding generasi pertamanya, dan jauh lebih mirip seperti Digital FPV System yang DJI luncurkan di tahun 2019.

DJI FPV menggunakan sistem transmisi generasi terbaru bernama O3. Jarak transmisi maksimumnya masih sama seperti OcuSync 2, yakni hingga 10 km. Yang berbeda adalah bitrate-nya yang lebih tinggi di angka 50 Mbps, serta adanya tiga mode transmisi: High-Quality, Low-Latency, dan Audience.

Pada mode High-Quality, resolusi yang diterima Goggles adalah 1440 x 810 pixel dengan 60 fps dan sudut pandang seluas 142°, atau 50 fps dengan sudut pandang 150°. Latency-nya diperkirakan berada di kisaran 40 milidetik atau kurang. Tentu saja itu bisa disempurnakan dengan mode Low-Latency, yang dapat menekan latency hingga 28 milidetik, dengan resolusi 1440 x 810 pixel di kecepatan 120 fps, atau 100 fps jika sudut pandangnya diperluas menjadi 150°.

Alternatifnya, pengguna juga dapat mengaktifkan mode Audience. Dalam mode ini, FPV bisa mentransmisikan gambar ke total sembilan Goggles yang berbeda (salah satunya milik sang pilot), sehingga yang dapat menyaksikan hasil rekaman FPV selagi bermanuver bukan cuma si pilot saja.

Untuk mengendalikan FPV, pengguna pada dasarnya punya dua opsi. Opsi pertama adalah menggunakan controller tradisional yang bentuknya mirip gamepad, opsi kedua dengan memanfaatkan sebuah motion controller. Menggunakan opsi kedua ini, drone dapat membelok-belok mengikuti pergerakan tangan pengguna secara real-time.

Buat yang belum terbiasa mengendalikan drone dengan sudut pandang orang pertama seperti ini, DJI juga menyediakan aplikasi simulasi DJI Virtual Flight sehingga pengguna bisa berlatih menggunakan smartphone-nya terlebih dulu. Kalaupun pengguna sempat menabrakkan drone, kabar baiknya FPV telah mengadopsi rancangan yang modular, yang berarti bagian-bagiannya dapat dilepas-pasang demi memudahkan reparasi.

Di Amerika Serikat, DJI FPV saat ini sudah dijual dengan harga $1.299. Paket penjualannya ini mencakup drone, remote control, FPV Googles, dan satu unit baterai. Kalau tertarik dengan motion controller-nya, Anda harus membelinya secara terpisah seharga $199.

Sumber: DJI.