3 November 2015

by Glenn Kaonang

Peduli Pengaplikasian AI Pada Drone, DJI Kembangkan Komputer Canggih Bersama Pengembang Ubuntu

Sebagai pemimpin di industri drone, wajar apabila DJI ingin terus selangkah lebih maju ketimbang para pesaingnya. Kali ini pabrikan asal Tiongkok tersebut mengumumkan inovasi terbarunya berupa sepaket komputer yang dirancang secara spesifik untuk menemani drone mengudara.

DJI tidak sendirian dalam mengembangkan komputer bernama Manifold ini. Mereka menggandeng Canonical, yang tidak lain merupakan tim pengembang distro Linux terpopuler, Ubuntu. Yup, ini juga berarti DJI Manifold akan menjalankan sistem operasi Ubuntu 14.04, tepatnya versi Long Term Support (LTS).

Manifold sendiri sejauh ini baru kompatibel dengan droneDJI Matrice 100 yang ditujukan buat para developer. Manifold bisa ditambatkan dengan mudah ke wadah modul milik Matrice, kemudian juga bisa disambungkan dengan perangkat lain seperti kamera inframerah maupun peralatan pendukung riset lainnya viaport USB, HDMI maupun Ethernet.

Info menarik: DJI Osmo Adalah Kamera 4K Handheld Perdana dari Sang Raja Drone

DJI Manifold ditenagai oleh chipset Nvidia Tegra K1 berprosesor quad-core, serta dilengkapi GPU berarsitektur Kepler. GPU ini bertugas memberikan kinerja pengolahan gambar yang mumpuni sekaligus daya komputasi paralel yang efisien.

DJI mengklaim bahwa daya komputasi Manifold bisa menyamai kartu grafis milik PC, sanggup mengolah gambar beresolusi tinggi secara real-time. Hasil akhirnya, developer bisa mengaplikasikan kecerdasan artificial intelligence (AI) seperti teknologi computer vision maupun deep learning pada drone Matrice 100.

Bagi mereka yang sudah memiliki Matrice 100, tidak ada salahnya menggaet Manifold ini seharga $499 guna memaksimalkan kapabilitasnya lebih lagi. Kehadiran Manifold ini juga menjadi bukti bahwa pengaplikasian artifical intelligence pada drone merupakan salah satu fokus DJI ke depannya, sehingga drone besutannya nanti dapat terbang dengan sendirinya selagi menghindari berbagai objek yang menghalangi.

Sumber: PR Newswire via TechCrunch.